JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo ingin bergerak cepat menyelesaikan konflik berlarut antara dua kubu di persepakbolaan Indonesia, yakni antara kubu KPSI pimpinan La Nyalla Matalitti dan PSSI yang dikomandani Djohar Arifin.
Ia mengatakan akan berdiskusi dengan dua pengusaha besar yang 'bermain' di belakang layar organisasi sepak bola itu, yaitu Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro. Roy mengaku menginginkan perdamaian di dua kubu itu sehingga tidak membuat sepakbola Indonesia tercemar dengan konflik.
"Saya selaku wakil pemerintah tidak akan segan untuk mendatangi kedua tokoh di balik PSSI. Kita semua tahu bahwa dua tokoh itu adalah dua pengusaha besar yang memang kemudian bermain di situ. Jadi artinya saya akan bertemu pak Nirwan Bakrie dan Pak Arifin Panigoro," ujar Roy di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/1).
Ia menjanjikan akan secepatnya menyelesaikan perseteruan KPSI dan PSSI itu. Pria asal Yogyakarta itu mengatakan, rencananya untuk mendekati Nirwan dan Arifin semata-mata untuk mendengar apa yang terjadi dan mencari solusi terbaik untuk persepakbolaan Indonesia.
Ia hanya akan mengumpulkan pendapat dari keduanya dan memutuskan sebelum FIFA yang membubarkan kedua organisasi yang terus berseteru itu
"Saya akan mengundang beliau-beliau itu ke kantor. Kalaupun tidak saya akan lobi beliau. Kalau perlu saya akan datang ke beliau-beliau itu. Saya akan simpulkan di kantor dan nanti akan kita putuskan. Pilihannya hanya kita pilih salah satu atau tidak dua-duanya," tegas Roy.
Terakhir Roy mengingatkan agar KPSI dan PSSI menjalankan keputusan hasil Rapat Joint Committee (JC) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9) tahun lalu.
Dari rapat itu ada beberapa keputusan di antaranya unifikasi atau rekonsiliasi Liga Profesional. Di mana JC bersepakat menetapkan batas waktu unifikasi liga profesional pada 2014. Musim kompetisi 2013 dianggap sebagai fase prakualifikasi yang memperbolehkan IPL dan ISL bergulir secara paralel.
Selain itu, JC bersepakat untuk mengembalikan empat Komite Eksekutif yang telah dipecat oleh Komite Etik PSSI kepada kedudukannya semula.
Rapat itu juga meminta Satuan Tugas AFC untuk Indonesia menegaskan bahwa AFC dan FIFA hanya mengakui satu tim nasional di bawah kendali PSSI. AFC meminta JC membantu mengharmoniskan timnas sehingga terbangun tim yang tangguh untuk berkompetisi di level internasional.
Keputusan lainnya adalah revisi statuta PSSI. Rapat JC itu menunjuk badan pekerja terdiri dari Saleh Ismail Mukaddar, Catur Agus Saptono, Hinca Pandjaitan, dan Togar Mahan Nero untuk merumuskan revisi statuta PSSI.
Badan pekerja ini diminta untuk melaporkan progres hasil kerjanya kepada JC dan menyampaikan dalam kongres PSSI untuk memperoleh pengesahan revisi statuta PSSI.
"Jangan sampai ada poin yang sudah ditandatangani tapi di belakangnya berbeda. Kalau berbeda akan saya tanyakan," pungkas Roy. (flo/jpnn)
Ia mengatakan akan berdiskusi dengan dua pengusaha besar yang 'bermain' di belakang layar organisasi sepak bola itu, yaitu Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro. Roy mengaku menginginkan perdamaian di dua kubu itu sehingga tidak membuat sepakbola Indonesia tercemar dengan konflik.
"Saya selaku wakil pemerintah tidak akan segan untuk mendatangi kedua tokoh di balik PSSI. Kita semua tahu bahwa dua tokoh itu adalah dua pengusaha besar yang memang kemudian bermain di situ. Jadi artinya saya akan bertemu pak Nirwan Bakrie dan Pak Arifin Panigoro," ujar Roy di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/1).
Ia menjanjikan akan secepatnya menyelesaikan perseteruan KPSI dan PSSI itu. Pria asal Yogyakarta itu mengatakan, rencananya untuk mendekati Nirwan dan Arifin semata-mata untuk mendengar apa yang terjadi dan mencari solusi terbaik untuk persepakbolaan Indonesia.
Ia hanya akan mengumpulkan pendapat dari keduanya dan memutuskan sebelum FIFA yang membubarkan kedua organisasi yang terus berseteru itu
"Saya akan mengundang beliau-beliau itu ke kantor. Kalaupun tidak saya akan lobi beliau. Kalau perlu saya akan datang ke beliau-beliau itu. Saya akan simpulkan di kantor dan nanti akan kita putuskan. Pilihannya hanya kita pilih salah satu atau tidak dua-duanya," tegas Roy.
Terakhir Roy mengingatkan agar KPSI dan PSSI menjalankan keputusan hasil Rapat Joint Committee (JC) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9) tahun lalu.
Dari rapat itu ada beberapa keputusan di antaranya unifikasi atau rekonsiliasi Liga Profesional. Di mana JC bersepakat menetapkan batas waktu unifikasi liga profesional pada 2014. Musim kompetisi 2013 dianggap sebagai fase prakualifikasi yang memperbolehkan IPL dan ISL bergulir secara paralel.
Selain itu, JC bersepakat untuk mengembalikan empat Komite Eksekutif yang telah dipecat oleh Komite Etik PSSI kepada kedudukannya semula.
Rapat itu juga meminta Satuan Tugas AFC untuk Indonesia menegaskan bahwa AFC dan FIFA hanya mengakui satu tim nasional di bawah kendali PSSI. AFC meminta JC membantu mengharmoniskan timnas sehingga terbangun tim yang tangguh untuk berkompetisi di level internasional.
Keputusan lainnya adalah revisi statuta PSSI. Rapat JC itu menunjuk badan pekerja terdiri dari Saleh Ismail Mukaddar, Catur Agus Saptono, Hinca Pandjaitan, dan Togar Mahan Nero untuk merumuskan revisi statuta PSSI.
Badan pekerja ini diminta untuk melaporkan progres hasil kerjanya kepada JC dan menyampaikan dalam kongres PSSI untuk memperoleh pengesahan revisi statuta PSSI.
"Jangan sampai ada poin yang sudah ditandatangani tapi di belakangnya berbeda. Kalau berbeda akan saya tanyakan," pungkas Roy. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Kembali Sanksi Wasit ISL
Redaktur : Tim Redaksi