Roy Siap Mediasi Exco PSSI

Selasa, 19 Maret 2013 – 07:32 WIB
JAKARTA-Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Jakarta 17 Maret lalu memang menjadi penanda berakhirnya dualisme sepak bola Nasional. Namun, masih ada riak kecil terkait skorsing yang dilakukan kepada enam executive committee (Exco) setelah pertemuan pasca kongres di tutup tersebut.

Melihat kondisi ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo berharap ke-15 Exco yang telah dipilih bisa solid. Dia tidak ingin kejadian perpecahan di Exco seperti yang sudah-sudah kembali terulang.

"Mereka saya harap bersatu. Jangan lagi ada perpecahan, jangan seperti dulu lagi," katanya saat ditemui di kantor Menpora, kemarin (18/3).

Enam Exco yang sebelumnya diskorsing itu juga walkout saat kongres, yakni Farid Rahman, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Mawardi Nurdin, Bob Hippy, dan Widodo Santoso.

Roy optimistis jika rekonsiliasi yang tercipta ini nanti bisa menyatukan Exco dan menjalankan visi-misi untuk memajukan sepak bola Indonesia bersama. Namun, Roy mengaku tidak bisa terlalu dalam mencampuri karena permasalahan ini adalah urusan internal PSSI.   

Kendati demikian, untuk mencegah terjadinya pelemik yang lebih dalam, Menpora akan terus mengawal bagaimana agar tak ada lagi perbedaan persepsi antar anggota Exco. Dia ingin, 15 anggota Exco bisa bekerja bersama-sama membangun sepak bola Indonesia. "Jangan sampai terus terjadi perbedaan persepsi," tandasnya.

Nah, upaya yang akan dilakukan oleh Roy untuk menyatukan 15 anggota Exco adalah dengan melakukan komunikasi terlebih dulu dengan enam anggota Exco yang diskorsing. Selanjutnya, dia akan berbicara dengan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin.  

"Kami akan mediasi enam anggota Exco ini. Caranya tentu berbeda-beda," ujar lelaki berkumis tersebut.  

Sementara itu, salah satu anggota Exco yang diskorsing Sihar Sitorus menegaskan bahwa apa yang terjadi saat ini bukan perpecahan. Dia menyebut apa yang terjadi adalah bagian dari dinamika organisasi dan hanya sebatas perbedaan pendapat saja.   

Terkait walkout yang dilakukannya, itu karena mereka tak ingin agenda kongres bertambah sehingga bisa memicu sanksi FIFA turun. Sebab, lanjut Sihar, agenda yang diamanatkan oleh FIFA hanya tentang pembahasan unifikasi liga, pengesahan perubahan statuta, dan pengembalian empat Exco.   

"Tidak apa-apa diskorsing, tapi itu sesuai dengan aturan tidak? Alasannya apa? Yang pasti kami siap untuk melanjutan tugas membangun sepak bola Indonesia. Sesuai dengan aturan statuta," ujarnya. (aam/aga/ko)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikabarkan Dipecat, Wajah Blanco Murung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler