Roy Suryo Minta Media Berkontribusi Positif

Kamis, 14 November 2013 – 02:00 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahrga (Menpora) KRMT Roy Suryo menyatakan miris dan prihatin dengan kualitas pemberitaan yang dihasilkan situs Tempo.co. Ia beralasan pemberitaan itu tak sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang ada. Kekecewaan itu diwujudkan dengan mengirimkan surat somasi atas pemberitaan mengenai dirinya yang marah-marah di pesawat Garuda.

"Saya pada 4 November lalu sudah melayangkan somasi ke Tempo.co terkait pemberitaan tanggal 1 November 2013 yang memberitakan saya marah-marah di pesawat Garuda Indonesia tujuan Yogyakarta-Jakarta pada 20 Oktober 2013. Dari balasan somasi yang saya terima, saya tertawa dan merasa kasihan dengan cara kerja awak redaksi di Tempo.co," ungkapnya melalui keterangan pers kepada wartawan, Rabu (13/11).

BACA JUGA: Sisa Honorer K1 Tunggu Jatah Formasi jadi PNS

Roy mengaku kecewa dengan jawaban surat somasi yang dikirimkan Tempo pada 7 November 2013 lalu. Menurutnya, jawaban pihak Tempo mencerminkan tidak dipenuhinya kaidah dasar penulisan jurnalistik.

"Dalam jawaban somasi dinyatakan pemberitaan itu memiliki nilai berita. Tetapi dalam penjelasannya disebutkan sumber berasal dari berita mulut ke mulut. Saya coba lacak perbincangan  media sosial sejak 20 Oktober hingga tanggal berita keluar itu tak ada yang bahas masalah ini. Baru ramai setelah Tempo.co memberitakan. Ini membuktikan peristiwa saya marah-marah itu tidak ada," papar Roy.

BACA JUGA: Ini Alasan KPK Sita Paspor Istri Anas

Hal lain yang disoroti Roy adalah masalah hak jawab yang diberikan Tempo.co kepada dirinya. Hak jawab, kata dia, hanya sepenggal dari penjelasan panjang yang dimuat.

"Berita tentang saya marah itu ditempo.co di-running beberapa kali dengan judul berbeda-beda, hak jawab juga keluar hanya sepenggal. Klarifikasi dari ajudan saya tidak dimuat utuh, padahal itu bagian penting, karena ajudan saya lah yang melakukan interaksi dengan awak kabin garuda. Ini bagaimana cara kerjanya redaksi yang harusnya menjunjung cover both side," kata Roy.

BACA JUGA: Tegaskan Buku Bergambar Ibas Tak Terkait Kasus Hambalang

Melihat hal yang terjadi kepada dirinya, Roy mengajak media-media di Indonesia untuk bisa meningkatkan kualitas pemberitaan. Ia juga memilih untuk tidak memperpanjang masalah tersebut dan berkonsetrasi menjalankan tugas sebagai Menpora.

"Saya sekarang hanya bisa tertawa melihat kondisi yang parah di sana. Tidak ada gunanya ini diteruskan, lebih baik saya konsentrasi menjalankan tugas Menpora. Cuma saya sayangkan, produksi jurnalistik itu harusnya berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, bukan malah menganggu kerja orang yang tengah mengabdi kepada negara ini," pungkasnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Senin Depan KPK Periksa Istri Anas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler