jpnn.com, SURABAYA - Royal Residence mengembangkan hunian dengan konsep colaborate house (co-housing).
Dengan konsep itu, beberapa rumah berada di dalam satu lingkungan dengan fasilitas bersama.
BACA JUGA: Biz Square Sasar Eksekutif Muda
Chief of Marketing Royal Residence Triyoga Agung mengatakan, potensi pasar landed house untuk segmen tertentu masih potensial.
Permintaan terhadap landed house juga masih tinggi meski banyak proyek apartemen baru.
BACA JUGA: Mengintip Kemewahan Apartemen Synthesis Residence Kemang
Dalam klaster terbaru itu, Royal Residence membidik pasar apartemen.
”Pasar apartemen agak stagnan. Padahal, permintaan masih ada, terutama di harga Rp 800 juta sampai Rp 1,6 miliar,” kata Triyoga, Kamis (29/11).
BACA JUGA: Permen PUPR 23/2018 Dikeluhkan Pemilik Rusun dan Apartemen
Karena itu, pihaknya mengembangkan rumah dengan konsep landed apartement untuk menyasar market yang tertarik dengan apartemen.
Produk yang diklaim dikembangkan untuk kali pertama di Surabaya itu total memiliki 13 unit.
Luas lahan untuk 13 unit tersebut 1.187 meter persegi. Yakni, 609 meter persegi untuk area terbuka (termasuk taman) dan 578 meter persegi untuk rumah.
Ada dua tipe yang ditawarkan dengan luas tanah 40 meter persegi dan 60 meter persegi setinggi tiga lantai.
Meski memperkenalkan konsep baru kepada pasar merupakan tantangan tersendiri, pihaknya optimistis seluruh unit bisa terjual sebelum akhir 2018.
”Kami optimistis bisa diserap pasar seluruhnya pada tahun ini juga,” tambah Triyoga.
Selain 13 unit yang sudah ditawarkan, masih ada sebelas unit co-housing lain.
”Kami lihat respons pasar dulu terhadap produk baru ini. Kalau memang positif, kami akan luncurkan sebelas unit berikutnya,” imbuh Triyoga. (res/c6/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cicilan Ringan, KPA Sangat Menarik
Redaktur & Reporter : Ragil