jpnn.com, ROMA - Serikat pertanian Codiretti mengungkapkan, drastisnya penurunan permintaan minyak zaitun Italia di tengah pandemi virus corona membuat para pemilik dari 400.000 lebih perkebunan dengan beragam ukuran berisiko mengalami kehancuran finansial.
Coldiretti menyampaikan bahwa para petani yang membudidayakan sekitar 250 juta pohon zaitun di seluruh Italia sejauh ini telah mengalami kerugian total 2 miliar euro (sekitar Rp 32 triliun) akibat krisis.
BACA JUGA: Penelitian Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan soal Asal-usul Virus Corona di Italia
Menggandeng para peneliti dari Unaprol, sebuah asosiasi petani zaitun terbesar di Italia, Coldiretti meneliti dampak yang dialami para petani zaitun di negara tersebut.
Menurut Coldiretti dan Unaprol, perlambatan ekonomi di seluruh dunia, dipadukan dengan karantina wilayah (lockdown) skala nasional dan sepinya pariwisata, menimbulkan pukulan ekonomi bagi para petani.
BACA JUGA: Presiden Bolsonaro Anti-Lockdown, Kini Jumlah Kasus Virus Corona Brasil Lampaui Italia
Penelitian ini memaparkan bahwa permintaan yang lebih rendah menyebabkan penurunan harga hingga 44 persen.
Coldiretti mendesak dilaksanakannya sebuah rencana penyelamatan, yang menyerukan pemangkasan prosedur pengendalian kualitas dan dukungan finansial bagi produsen yang menghadapi kesulitan ekonomi.
BACA JUGA: Update Corona: Amerika Lima Kali Lebih Parah dari Italia, Spanyol dan Prancis
Para produsen minyak zaitun Italia menghadapi serangkaian kendala selama dua tahun terakhir, termasuk cuaca buruk pada 2018 dan tarif ekspor ke Amerika Serikat.
Selain berbagai isu terkait permintaan dan distribusi tahun ini, pandemi coronavirus juga mempersulit para petani menemukan pekerja yang diperlukan untuk memetik zaitun. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil