“Untuk tahun ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang bertanggung jawab untuk menyediakan pesawatnya. Akhirnya dipilih pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk perjalanan ibadah haji,” ungkap Reyna ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Rabu (17/10).
Disebutkan, pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) saat melakukan pemulangan TKI tahun lalu harus menghabiskan sebanyak Rp 3,5 miliar hanya untuk membayar biaya parkir pesawat dan makan untuk para TKI. “Untungnya pada saat itu, Garuda memberikan keringanan kepada pemerintah untuk tidak membayar tiket secara penuh. Jadi, biaya pemulangan dapat ditekan,” ujarnya.
Lebih jauh Reyna menambahkan, komunikasi pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi semakin mudah, terlebih karena ke depannya kedua negara akan membentuk Joint Task Force (JTF) guna menangani pengiman TKI. Apalagi, lanjut Reyna, pemerintah Arab Saudi bersedia untuk mengeluarkan exit permit.
“Biasanya, pemerintah Arab Saudi sulit untuk mengeluarkan exit permi untuk TKI illegal. Tapi Alhamdulillah semua dimudahkan. Karena biasanya, TKI illegal itu seharusnya ditahan di imigrasi Arab Saudi,” tutur Reyna. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan: Ada Area Aman Bila Pesawat Tempur Jatuh
Redaktur : Tim Redaksi