Dengan prioritas utama menjaga kesehatan fiskal di tengah krisis global, dalam RAPBN 2013 mendatang, anggaran belanja negara direncanakan sebesar Rp1.657,9 triliun, atau naik Rp109,6 triliun (7,1 persen) dari pagu APBN-P 2012. Jumlah itu akan kita alokasikan kepada tiga kelompok besar belanja, masing-masing untuk belanja Kementerian Negara/Lembaga Rp547,4 triliun, belanja Non-Kementerian Negara/Lembaga Rp591,6 triliun, dan Transfer ke Daerah Rp518,9 triliun.
Untuk memenuhi target anggaran sebesar Rp1.657,9 triliun, pemerintah masih mengandalkan pajak sebagai pemasukan utama. Dari sektor pajak diharapkan mampu menyumbang Rp1.507,7 triliun. Jumlah ini, merupakan kenaikan 11 persen dari target pendapatan negara pada APBN-P 2012. Untuk mengendalikan defisit anggaran menjadi Rp150,2 triliun atau 1,6 persen dari PDB, turun dari defisit APBN-P 2012 sebesar 2,23 persen dari PDB.
Dari target pajak Rp1.507, 7 triliun, penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp1.178,9 triliun, naik 16 persen dari target APBN-P 2012. Dengan peningkatan
yang cukup besar itu, penerimaan perpajakan akan menyumbang hampir 80 persen dari total pendapatan negara. Total penerimaan perpajakan sebesar itu, juga berarti bahwa rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB atau tax ratio mengalami peningkatan dari 11,9 persen di tahun 2012 menjadi 12,7 persen di tahun 2013
Untuk mengamankan sasaran-sasaran penerimaan perpajakan tahun 2013, Pemerintah ungkap Presiden SBY, telah bertekad untuk terus melanjutkan langkah-langkah reformasi perpajakan. Antara lain dengan memperluas basis pajak, terutama pajak penghasilan, dan sekaligus memperbaiki daya beli golongan masyarakat berpendapatan rendah serta usaha kecil dan menengah.
"Potensi pajak, terutama atas sektor-sektor unggulan, seperti sektor pertambangan dan batubara juga akan terus kita gali dan kembangkan. Sensus Pajak Nasional
juga akan tetap kita lanjutkan," tegas SBY.
Sumber pendapatan negara yang sangat penting lainnya adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP. Pada tahun 2013, PNBP direncanakan mencapai Rp324,3 triliun atau menyumbang sekitar 21 persen dari total pendapatan negara. Untuk mengoptimalkan pencapaian target PNBP ini, Pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah meningkatkan lifting migas.
"Upaya ini juga akan didukung dengan kebijakan fiskal dan nonfiskal, serta penyempurnaan pengaturan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sektor pertambangan,
terutama migas dan batubara," kata SBY.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Pemerintah, Pengangguran dan Orang Miskin Berkurang
Redaktur : Tim Redaksi