RS Mandaya Hadirkan Pusat Neuromuscular Pertama di Indonesia, Ini Keunggulannya

Sabtu, 22 Juni 2024 – 17:49 WIB
Mandaya Royal Hospital mengumumkan komitmennya untuk membantu lebih banyak pengidap penyakit otot dan saraf lebih cepat mendapatkan diagnosis dengan menggelontorkan dana hingga Rp 500 juta di acara peluncuran Pusat Neuromuskular pertama di Indonesia, Sabtu (22/6). Foto: Dokumentasi RS Mandaya

jpnn.com, TANGERANG - Mandaya Royal Hospital Puri resmi meluncurkan Pusat Neuromuskular yang mampu menangani berbagai penyakit saraf dan otot dari yang umum hingga langka pada Sabtu (22/6).

President Director Mandaya Hospital Group dr Benedictus Widaja menyampaikan Pusat Neuromuskular yang baru saja diluncurkan ini merupakan pusat khusus penyakit saraf otot neuromuskular pertama di Indonesia.

BACA JUGA: Baru Diresmikan, Pusat Ortopedi RS Mandaya Karawang Telah Melayani 3500 Pasien    

“Pusat saraf dan otot ini merupakan berita baik bagi pasien yang memiliki gangguan saraf, seperti kesemutan, otot berkedut, kebas, baal, tetapi tidak sembuh-sembuh, padahal sudah bolak balik ke dokter dan rumah sakit," kata dr Benedictus Widaja dalam keterangan resminya, Sabtu (22/6).

Dia menyampaikan pihaknya memiliki teknologi dan tim dokter subspesialis yang cukup langka di Indonesia untuk menangani penyakit saraf otot umum hingga langka, seperti saraf kejepit (HNP), migrain, ALS, guillain barre syndrome, myasthenia gravis, dan FSHD yang apabila didiamkan dapat menyebabkan kelumpuhan.

BACA JUGA: RS Mandaya Terapkan Teknologi 3D dalam Proses Medis

Neuromuskular berasal dari kata neuro yang berarti saraf dan muskular yang berarti otot, pusat layanan ini berfokuskan pada penyakit-penyakit yang menyerang otot akibat adanya gangguan pada saraf di tubuh.

Hingga saat ini, penyakit neuromuskular memang belum menjadi perhatian banyak orang, karena disepelekan bahkan dianggap sebagai penyakit langka.

Padahal, gejala gejala penyakit ini termasuk umum dialami dan apabila ditangani segera kelumpuhan dapat dihindari.

Selain kebas dan kesemutan, kondisi seperti gangguan bicara, tubuh lemas terus menerus, nyeri otot tanpa sebab yang jelas, hingga kelopak mata yang turun sebelah juga bisa menandakan adanya gangguan pada otot yang disebabkan karena gangguan saraf.

Tidak jarang, pengidap penyakit ini mendapatkan diagnosis yang kurang tepat karena gejalanya tidak spesifik dan mirip dengan berbagai penyakit lain.

Karena itu, keberadaan tim dokter yang betul-betul menguasai tentang gangguan yang terjadi pada saraf dan otot sangat penting dalam perjalanan penanganan neuromuskular.

“Kami beruntung dapat bekerja sama dengan Dr Luh Ari dan tim yang memiliki spesialisasi penyakit otot akibat gangguan saraf yang menyebabkan nyeri otot, kelemahan hingga kelumpuhan anggota gerak, seperti tangan, kaki," kata Public Relation Director Mandaya Royal Hospital Group Erwin Suyanto menambahkan.

Dia menyampaikan Mandaya Royal Hospital Puri sangat bangga dapat menyatukan dokter spesialis otot yang sangat jarang di Indonesia dengan teknologi canggih, seperti alat Advanced EMG Single Fiber, Evoked Potential Test, MRI Neuro Sensitive hingga Laboratorium Genetik DNA.

"Jika sebelumnya pasien harus ke Singapura untuk mendapatkannya, sekarang sudah bisa di Indonesia, di Mandaya dengan biaya yang jauh lebih terjangkau,” ujar Erwin Suyanto.

Sebagai informasi, seringkali orang-orang yang merasakan keluhan terkait neuromuskular, membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan diagnosis yang pasti terkait penyakitnya, biasanya sekitar 5-30 tahun.

Salah satu pasien yang hadir di acara peluncuran ini menceritakan soal perjalanan dirinya sebagai pengidap Facioscapulohumeral Muscular Dystrophy (FSHD).

Dia menyebutkan butuh waktu 12 tahun hingga akhirnya mengetahui diagnosis yang tepat.

Dengan adanya tim dokter dan fasilitas yang mumpuni diharapkan para pengidap penyakit-penyakit neuromuskular bisa segera mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga mendapatkan terapi maupun obat-obatan yang tepat.

Sebab, akan sangat berbahaya apabila pasien mendapatkan salah diagnosa dan mendapatkan terapi pengobatan yang salah.

Tim Pusat Neuromuscular Mandaya Royal Hospital Puri terdiri dari 20 tim dokter spesialis saraf konsultan neurofisiologi, dan bedah saraf konsultan.

Selain itu, juga spesialisasi lain yang dapat membantu proses diagnosis hingga pemulihan, seperti dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis radiologi hingga spesialis patologi klinik dan patologi anatomi yang berperan penting dalam proses diagnosis.

Pada kesempatan ini, Mandaya Royal Hospital juga mengumumkan komitmennya untuk membantu lebih banyak pengidap penyakit otot dan saraf lebih cepat mendapatkan diagnosis.

Bekerja sama dengan Widaya Foundation, Mandaya menggelontorkan dana hingga Rp 500 juta untuk membantu para pasien-pasien yang membutuhkan akses tes genetik langka di Indonesia.

“Dengan adanya bantuan ini, kami berharap bisa membuka akses bagi siapapun yang membutuhkan tes genetik sehingga bisa mendapatkan penanganan segera. Kalau dulu untuk tes ini hanya bisa di luar negeri, tapi sekarang kita sudah bisa di Mandaya Indonesia dan prosesnya juga cepat, hanya ambil sampel darah saja,” jelasnya.

Pusat Neuromuscular Mandaya ini merupakan bagian dari Pusat Unggulan Saraf Mandaya Royal Hospital Puri yang sudah memiliki pusat layanan Bedah Saraf & Saraf Kejepit, Pain & Migraine Center, Tumor Otak & Aneurysm Center, Cognitive & Insomnia Center hingga Pusat Perkembangan Saraf Anak.

Ini merupakan wujud keseriusan rumah sakit yang pernah dinobatkan sebagai 'Hospital of The Year' oleh Health Care Asia Awards Tahun 2023 dalam memberikan pelayanan terbaik terkait penyakit saraf.

Sebagai salah satu rumah sakit swasta yang menjadi pusat rujukan nasional, Mandaya terus mengembangkan pelayanan terhadap para pasien, salah satunya fasilitas bagi pasien-pasien yang berasal dari luar kota, luar pulau hingga luar negeri.

“Mandaya sudah sejak lama memang punya layanan khusus untuk pasien-pasien dari luar kota," kata Erwin Suryanto.

Mandaya Royal Hospital juga punya program penjemputan khusus dari dan ke bandara, stasiun, atau bahkan rumah pasien.

"Kami juga punya penginapan khusus untuk keluarga di lantai delapan. Jadi jika pasiennya butuh rawat inap, keluarga yang tidak bisa ikut menginap di kamar rawat pasien, bisa tidur di fasilitas kamar khusus keluarga pasien yang kita sediakan,” pungkas Erwin Suyanto.

Tentunya, peluncuran pusat saraf otot Mandaya hari ini akan menjadi harapan baru bagi para pasien-pasien yang belum menemukan jawaban atas penyakitnya, menemukan tim dokter yang berpengalaman terhadap penyakit langka dan mendapatkan akses tes genetik yang sangat sulit didapatkan.

Mari terus dukung dunia kedokteran Indonesia, sehatkan tanah air tercinta melalui tangan putra putri terbaik bangsa. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler