RSMH Palembang Siap Layani Transplantasi Ginjal

Biaya Operasi Sekitar Rp300-400 Juta

Rabu, 27 Maret 2013 – 11:14 WIB
PALEMBANG – Ini kabar gembira bagi penderita gagal ginjal di Sumatera Selatan.  Rumah Sakit Moh Hoesin (RSMH) Palembang kini sudah siap siap melaksanakan transplantasi ginjal. Saat ini, peralatan dan sumber daya manusia (SDM) di RSMH Palembang sudah mumpuni untuk melakukan itu.
   
Menurut dr Ian Effendi SpPD KGH, Kepala Instalasi Hemodialisa RSMH Palembang, sebelum menggelar transplantasi ginjal bagi pasien yang siap, pihaknya akan terlebih dahulu menggelar sosialisasi.

"Sosialisasi kepada pasien dan keluarga pasien  rencananya akan dilakukan pada 31 Maret nanti, pada ajang ceramah umum mengenai transplantasi ginjal sehubungan dengan Hari Ginjal Sedunia 2013," kata Ian Effendi seperti diberitakan Sumatera Eskpres (JPNN Grup), Rabu (27/3).

Transplantasi ginjal dinilai sebuah solusi bagi penderita gagal ginjal di Sumsel. Selama ini, pasien gagal ginjal hanya bertahan hidup dengan melakukan cuci darah yang biayanya Rp1 juta per sekali tindakan (cuci darah, red). Dalam seminggu, seorang pasien gagal ginjal melakukan 2-3 kali cuci darah dan itu dilakukan seumur hidupnya.

Bisa dihitung berapa besar dan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah maupun pasien yang mengalami ini. "Pemerintah dan pihak medis menyadari kalau transplantasi ginjal menjadi jalan terbaik," kata Ian.

Tercatat, dalam sebulan ada 1.556 pasien yang cuci darah di Instalasi Hemodialisa RSMH Palembang. Sebagian besar pasien memanfaatkan jaminan sosial, baik Jamkesmas maupun Jamsoskes Sumsel Semesta.

Berapa biaya transplantasi ginjal" "Untuk tindakan transplantasi ginjal, biayanya Rp300-400 juta. Ini terbilang lebih murah dibandingkan tindakan operasi yang dilakukan di luar negeri. Setelah itu, pasien tidak perlu melakukan cuci darah lagi dan dapat lebih produktif dalam beraktifitas,"  jelas Ian.

Saat ini, tercatat 233 orang,  dimana 135 orang laki-laki dan 98 perempuan  yang melakukan tindakan cuci darah di RSMH Palembang. Menurut dr Ian, setiap tahun, jumlah penderita gagal ginjal semakin banyak, bukan malah berkurang. Fasilitas mesin cuci darah yang dimiliki RSMH hanya 40 unit dan dikhawatirkan tidak mampu lagi melayani semua pasien.

"Satu kali cuci darah memakan waktu 4-5 jam. Sejak pagi hingga siang, kita melayani sekitar 80 lebih tindakan cuci darah,"tukasnya. Soal kapan transplantasi ginjal dilakukan, Ian mengatakan secepat mungkin. "setelah sosialisasi, bagi pasien yang menyetujuinya, kita akan lakukan (transplantasi). Donor ginjalnya harus dari keluarga pasien sendiri," bebernya.

Sebelumnya, plt Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, dr Hj Fenty Aprina MKes mengatakan, sebagian besar pasien kasus hemodialisa di RSMH Palembang ditanggung program berobat gratis. "Bahkan ada pasien yang sejak pertama kali diberlakukannya program berobat gratis melakukan cuci darah rutin tiga kali dalam seminggu," imbuhnya. Penyakit ini tergolong berat, dapat memiskinkan penderitanya. (nat/rip/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alam Semesta Jauh Lebih Tua dari Perkiraan Sebelumnya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler