RSUD Kota Bekasi Siapkan Ruang Khusus untuk Caleg Depresi

Kamis, 18 April 2019 – 17:35 WIB
Spanduk Sosialisasi Pemilu 2019. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Majid Kota Bekasi telah menyiapkan layanan khusus gangguan kejiwaan atau depresi kepada calon anggota legislatif (caleg) yang gagal terpilih dalam Pemilu 2019.

Berdasarkan pengalaman periode sebelumnya, rumah sakit plat merah ini sempat merawat beberapa caleg yang mengalami gangguan kejiwaan akibat kegagalan tersebut. Namun demikian, mereka tidak sampai dilakukan rawat-inap.

BACA JUGA: Inilah Ruangan Khusus untuk Caleg yang Stres karena Kalah di Pileg

Kepala Bidang Perawatan RSUD Abdul Majid Kota Bekasi Sudirman mengatakan, ada Poli Jiwa yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk caleg yang gagal atau berhasil namun mengalami gangguan kejiwaan atau depresi.

BACA JUGA: Awas! Stres Tidak Terpilih di Pemilu 2019 Bisa Picu Gangguan Mental

BACA JUGA: Provokasi Pascapilpres Bikin Masyarakat Resah, Ini Imbauan Istana

Depresi, kata dia, sebetulnya dapat dialami oleh semua orang. Mengingat salah satu pemicu depresi ialah adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Seperti caleg yang sudah berniat mencalonkan diri dalam pemilu jika gagal maka potensi depresi meningkat.

Penyebab depresi dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan. Setiap caleg pasti menaruh harapan dapat meraup suara terbanyak dan menang dalam Pemilu 2019.

BACA JUGA: Yakin Masuk DPRD DKI, PSI Siap Mengawal Program Anies

“Yang jelas kami siapkan ya, seperti menambah ruangan dan jam khusus untuk layanan,” ujarnya seperti dilansir Radarbekasi.id.

BACA JUGA: Jadi Caleg, Giring Eks Nidji Mulas Jelang Penghitungan Suara Pemilu 2019

Dia mengaku menyiapkan ruang Edelweiss untuk pasien yang mengalami depresi tersebut. Selama ini, ruangan tersebut diguakan untuk pasien dengan demam berdarah dengue (DBD), “Jadi kita manfatkan ruangan tersebut,” tegasnya.

Wakil Direktur Umum RSUD Abdulmajid Kota Bekasi, Indriyati menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah menyiapkan ruangan khusus untuk para penderita Gangguan Jiwa di Gedung E dengan fasilitas memadai. Hanya saja, lanjutnya, untuk pasien yang mengalami Gangguan Jiwa butuh perawat khusus.

“Ternyata dalam kenyataannya enggak terlalu banyak juga kita menangani pasien - pasien gangguan jiwa, walaupun psikiater dan perawatnya sudah disiapkan,” ujar Indri. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf: Cebong dan Kampret Dikubur Saja


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler