RSUD Raja Ahmad Tabib Sediakan Tekanan Negatif Untuk Pasien Virus Corona

Sabtu, 01 Februari 2020 – 23:58 WIB
RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, Kepri. Foto: ANTARA/Ogen

jpnn.com, TANJUNGPINANG - RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, Provinsi Kepri sudah menyediakan ruang tekanan negatif bagi pasien yang terjangkit virus corona, ruang khusus tersebut disediakan agar virus tidak menyebar ke lingkungan sekitar.

“Untuk ruang isolasi ada sepuluh ruang perawatan, lalu ada dua ruangan di ICU dan di IGD untuk penanganan awal. Jadi ketika pasien datang, tetap pintu masuknya di IGD,” ujar Elfiani Sandri, Plt Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib, Sabtu.

BACA JUGA: Dua Warga Inggris Positif Terjangkit Virus Corona Tiongkok

Ruangan tersebut tidak hanya untuk pasien virus corona saja, tapi juga untuk pasien lain dengan airborne disease atau penyakit dengan resiko penularan melalui udara, seperti TB (tuberkulosis) paru.

"Pasien dengan airborne disease seperti virus corona, harus ditangani dengan khusus," sebutnya.

BACA JUGA: Alhamdulillah, 243 Warga Tiongkok Sembuh dari Virus Corona

Elfiani menyebut ada dua cara penanganan pasien corona yaitu pasien rujukan baik dari Puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) atau dari praktek dokter dan pasien yang datang sendiri ke rumah sakit, namun pada dasarnya pelayanan keduanya tidak jauh berbeda.

Lanjutnya, pasien rujukan akan langsung disambut petugas yang menggunakan alat pengaman diri (APD), kemudian pasien ditangani di IGD terlebih dahulu. Setelah itu pasien dipindahkan ke ruang rawat khusus, dengan menggunakan lift untuk pasien.

BACA JUGA: TNI Kirim Pasukan Bantu Penanganan Karhutla ke Australia

“Pasien nanti dirawat di ruang khusus dengan tekanan negatif, kalau tekanan negatif, artinya tidak akan menyemburkan udara keluar dari ruangan. Ruangan tersebut dibuat bertekanan negatif secara mekanis dengan menggunakan blower, bisa dibuktikan bertekanan negatif dengan alat magnehelic yang kita pasang,” jelasnya.

Dia menyatakan jika ada pasien yang dengan corona viruensi (derajat patogen untuk menyebabkan penyakit tinggi) ganas, maka satu sayap perawatan akan dikhususkan untuk merawat pasien tersebut sedangkan pasien lain, akan dipindahkan.

“Ruang isolasi sudah siap, jadi ketika ada suspect pasien corona masuk, pasien lain akan kita evakuasi. Mobilisasi ke ruangan lain yang sudah kita siapkan,” ungkap Elfiani.

Rumah sakit juga bersiap untuk pasien yang bukan rujukan, atau pasien yang memang datang sendiri. Setiap pasien akan ditanya di meja rawat, apakah mengalami demam, batuk atau sesak nafas dan pernah melakukan kontak dengan daerah terjangkit.

“Petugas akan mengidentifikasi, jika sesuai dengan gejala corona dan pernah kontak dengan daerah terjangkit, akan kita arahkan ke ruang khusus di IGD,” tuturnya.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler