Ruben Onsu Makin Kurus, Waspadai Terkena Akan Penyakit Ini

Kamis, 29 Maret 2018 – 23:14 WIB
Ruben Onsu bersama Sarwendah. Foto Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Presenter Ruben Onsu belakangan santer dikabarkan memiliki penyakit kronis.

Hal itu lantaran kondisi tubuh Ruben Onsu semakin kurus. Bahkan, Ruben Onsu sempat dirawat selama empat hari di rumah sakit.

BACA JUGA: Makin Kurus dan Berjerawat, Begini Kata Ruben Onsu

Suami Sarwendah itu juga sudah menjelaskan bahwa dia kurang nutrisi karena kelelahan bekerja.

Namun, ada penjelasan lain yang diungkap ahli gizi, diet dan pelatih Arivale di Seattle, Ginger Hultin. Seperti dilansir laman Sheknows, Rabu (28/3).

BACA JUGA: Sebut Ruben Onsu Mantu Urung, Anisa Bahar Disindir

"Seseorang benar-benar bisa kurus namun tidak sehat. Mereka mungkin memiliki nilai laboratorium darah yang buruk seperti spidol inflamasi tinggi, kolesterol tinggi atau nutrisi yang tidak rata seperti vitamin D atau asam lemak esensial dan berisiko terkena penyakit jantung atau diabetes," jelas Hultin.

Sebaliknya, Hultin mengatakan bahwa tidak biasa bagi seseorang dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi untuk mendapatkan hasil lab yang bagus, kebugaran fisik yang baik dan penurunan risiko penyakit kronis.

BACA JUGA: Anisa Bahar Sebut Ruben Onsu Mantu Urungnya

Dr. M. Daniela Torchia mengatakan, banyak penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dari segala usia telah memperbaiki kepadatan tulang jika mereka mempertahankan rutinitas angkat beban yang sehat.

"Begitu mereka berhenti menggunakan sedikit bobot, massa tulang juga turun," Torchia menjelaskan.

Jika seseorang kurus, itu tidak berarti mereka memiliki tulang sehat atau kolesterol normal atau lemak dalam darah.

Torchia mencatat bahwa dia telah melihat banyak pasien dengan berat badan rata-rata dan kurus yang memiliki kadar kolesterol atau trigliserida lebih tinggi daripada pasien yang dianggap kelebihan berat badan.

Dr. Sean McCaffrey dari Klinik Kesehatan McCaffrey mengatakan bahwa terlalu sering kita melihat kesehatan dari sudut pandang eksternal bahwa tubuh ramping secara otomatis sehat.

McCaffrey menekankan bahaya menilai kesehatan dan kebugaran seseorang hanya dengan melihat berat badan mereka.

"Orang kurus masih bisa mengalami peradangan kronis di dalam tubuh yang tidak terkait dengan berat badan, seperti infeksi bakteri, masalah sistem kekebalan tubuh atau racun akibat merokok," kata McCaffrey.

Hultin menekankan pentingnya menjalani gaya hidup sehat dan sarannya berlaku untuk orang-orang dari semua bentuk dan ukuran.

Mengonsumsi makanan seimbang, berolahraga setiap hari, cukup tidur dan mengatur stres bisa mengoptimalkan penanda darah dan mengarah pada orang yang lebih sehat secara keseluruhan. Perbaikan gaya hidup ini bisa menguntungkan seseorang dari berbagai ukuran.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Kulinernya Dikritik, Begini Respons Ruben Onsu


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler