“Kampanye boleh, tapi jangan SARA. Nah Ahok ini sudah masuk SARA, karena dengan mudahnya menjanjikan pendirian gereja. Dia mencoba memberikan beruang madu, tapi ketika madunya atau izinnya tidak keluar itu artinya hanya omong kosong,” kata Ruhut saat dihubungi wartawan, Jumat (20/7).
Izin mendirikan gereja itu, kata Ruhut tidak mudah dan tidak bisa berdiri sendiri. Karena itu hubungan antara satu bidang dengan bidang yang lain. Dan apa yang dijanjikan oleh Ahok untuk mendirikan gereja tidak akan mudah. “Rakyat sudah pintar. Dan kemenangan mereka itu, berkat pembohongan publik, Jokowi sendiri menyatakan akan membebaskan macet, bohong itu,” tegasnya.
Karena Jakarta dari jaman dulu lanjut Anggota Komisi III DPR RI ini sudah terkenal dengan macetnya. Bukan hanya di Jakarta, di Eropa, di Amerika jalanan juga macet. Jangan berkampanye dengan menjanjikan rakyat ‘beruang madu’. “Kembali ke gereja, membuat itu harus sesuai aturan. Harus Ditanya ke tetangga dulu, apakah boleh membuat? Jadi jelas kualitas Ahok itu sejauh mana. Dia jadi bupati saja Cuma 1,5 tahun, calon gubernur aja kalah di Babel. Sekarang mau cagub DKI barometer nasional, belum saatnya,” tegas Ruhut.
Si Poltak panggilan Ruhut memberi pesan kepada Ahok, agar tidak memperalat umat Kristen. Itu tidak baik, dan sudah spatutnya berterima kasih kepada umat islam di Indonesia. Sebagai kaum minoritas Ruhut mengajak untuk menghormati umat beragama, jangan sok berkuasa.
“Putaran ke dua saya menghimbau kepada warga Jakarta, jangan mau terbuai dengan janji-janji. Apalagi, janji-janji yang berbau SARA. Dan untuk Gubernur DKI jangan orang yang coba-coba. Kalau dia gagal kita akan rugi lima tahun ke depan. Foke sudah bekerja maksimal, dan sudah banyak kemajuan,” tandasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadan, Foke-Nara Gencar Buka Bersama
Redaktur : Tim Redaksi