jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai alasan Joko Widodo bakal melepas jabatannya selaku Gubernur DKI Jakarta dan mengincar jabatan presiden didasari fakta bahwa Jokowi tidak lagi bisa dipercaya warga Jakarta. Hal tersebut terjadi menurut Ruhut, karena kebijakannya yang terbukti tidak berpihak pada rakyat.
"Dengan kekuasaannya, Jokowi menaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) 800 persen, retribusi parkir 300 persen dan kenaikan pajak reklame 400 persen. Sementara janjinya saat kampanye tidak satupun yang dia realisasikan," kata Ruhut Sitompul, saat dihubungi wartawan, Sabtu (22/3).
BACA JUGA: PKB Tak Mau Latah Deklarasikan Capres
Bahkan lanjut Ruhut, proses yang dia tempuh untuk menaikan pendapatan asli daerah DKI di luar kelaziman.
"Tanpa sosialisasi dan penjelasan resmi dari gubernur. Tiba-tiba dia eksekusi keputusan itu. Ini indikasi aslinya Jokowi itu otoriter dan feodal. Kalau dia pemimpin, sebelum mengeruk duit rakyat, harusnya dibenahi dulu internal organisasi untuk melayani publik," tegas dia.
BACA JUGA: Ratusan Kembaran Hatta Muncul di Malang
Merasa sukses menyemai janji hingga panen kekuasaan di ibukota Negara, Jokowi ujar Ruhut, tengah berupaya melakukan hal yang sama tapi dalam skala nasional.
"Dia berharap masyarakat di luar Jakarta juga terpedaya janjinya seperti yang pernah dialami warga Jakarta yang tengah frustasi dengan pilihannya memberikan amanat ke Jokowi," tegas Ruhut.
BACA JUGA: Politisi PAN Sarankan Abraham Samad Masuk Parpol Saja
Dikatakan Ruhut, kritik ini bukan untuk menjatuhkan Jokowi, tapi untuk mendorong Jokowi pro-rakyat secara nyata.
"Saya kritik Jokowi bukan karena benci apalagi untuk menjatuhkan dia. Kalau semua orang kehilangan akal sehat dan mendewakan Jokowi, mau jadi apa bangsa dan negara ini?," tanya Ruhut.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terorisme tak Suka Demokrasi, Potensi Teror Jelang Pemilihan Umum Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi