Ruhut Sebut Anas Omong Kosong

Bantah PD Kuat di Darat Lemah di Udara

Rabu, 19 Desember 2012 – 07:12 WIB
Ruhut Sitompul. Foto: M Ramli/Jawa Pos
JAKARTA - Ruhut Sitompul yang baru saja dipecat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat terus saja mengkritisi ketua umumnya sendiri,  Anas Urbaningrum.  Kemarin, Ruhut mengatakan kalau Anas menyebut PD kuat di darat dan lemah di udara adalah bohong besar.

“Sudah banyak bukti kenapa beliau (Anas) masih juga berkelit. Omong kosong dan bohong besar kalau dia bilang PD saat ini hanya lemah di udara tapi kuat di darat. Mana buktinya? Sejak kasus Hambalang mencuat Demokrat selalu kalah di semua pilkada. Kalau Anas masih tetap sebagai ketum maka Demokrat akan kalah di Pemilu 2014," katanya, Selasa (18/12).

Ruhut menegaskan suara penolakan terhadap Anas semakin menguat. Dia pun mengaku semakin banyak menerima dukungan yang meminta Anas segera dilengserkan. 

“Tidak hanya pengurus dan kader, rakyat pun sudah muak. Tidak ada legitimasi apapun saat ini buat dia untuk tetap menjadi ketua umum Demokrat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu ia pun  meminta KPK untuk segera menuntaskan kasus yang melibatkan jajaran PD termasuk Anas. ”Jadi bukan hanya PD yang terkena imbas kalau ini tidak segera diselesaikan, tapi juga KPK. Tidak ada alasan bagi KPK untuk tidak segera menetapkan Anas sebagai tersangka dengan berbagai bukti yang sudah terungkap,” bebernya.

Saat ditanyakan mengapa ia semakin frontal terhadap ketum partainya sendiri,  Ruhut berdalih dirinya hanya menyuarakan fakta. ”Saya kini justru jadi jubir dimana-mana, bukan hanya di Demokrat,” katanya.

Sedangkan  pengamat politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah meyakini ada perpecahan di tubuh PD saat ini dengan mengkristalnya tiga faksi di tubuh PD, yakni faksi para koruptor, faksi non koruptor yang berani, dan faksi non koruptor yang ragu-ragu memilih jalan.

Secara lugas disebutnya kalau faksi para koruptor berada di kubunya Anas yang saat ini dengan berbagai cara bersikukuh mempertahankan Anas sebagai ketum PD.  “Faksi ini jelas ingin mempertahankan Anas sebagai ketum dengan berbagai cara. Mereka tentu gak mau ikut tergusur dari lingkaran elite PD apalagi terseret kalau Anas dijadikan tersangka,” urainya.

Anas sendiri, menurut Iberamsjah, sangat sadar kalau PD akan tenggelam pada Pemilu 2014 mendatang. "Tapi mereka tetap bertahan di PD bukan karena ingin membesarkan partainya, tapi hanya menjadikan PD sebagai bunker perlindungan saja," bebernya.

Sedangkan faksi non koruptor yang berani bersuara dipimpin Ruhut Sitompul yang sejak awal lantang meminta Anas mundur dari ketum PD.

"Saat ini faksi pimpinan Ruhut belum kelihatan jumlahnya karena belum ada petinggi partai yang mau buka-bukaan. Tapi kalau satu elite partai saja di pucuk pimpinan berani buka suara mengenai Anas seperti Ruhut maka dukungan dengan faksi ini akan sangat kuat dan meluas," urainya.

Menurut Iberamsjah kesadaran dari faksi non koruptor akan muncul karena memang mereka tidak pernah korupsi atau ikut menikmati hasil korupsi.

"Intinya mereka tidak mau disuruh membersihkan sampah kulit nangka dan kena getahnya padahal mereka tidak menikmatinya, sementara yang menikmati nangkanya justru langsung cuci tangan,” pungkasnya. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Tak Bisa Larang JK Nyapres

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler