jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul tak membantah dirinya menyebut pengamat politik Boni Hargens dengan sebutan "hitam" di sebuah acar televisi nasional beberapa waktu lalu. Namun hitam yang dimaksudnya bukanlah warna kulit Boni, melainkan perilakunya sebagai pengamat.
"Memang dia pengamat hitam. Kok enak saja dia bilang SBY gagal. Jadilah orang cerdas tapi jangan sok merasa hebat. Sembarangan dia bilang 9 tahun SBY gagal," kata Ruhut Sitompul saat dihubungi wartawan, Jumat (6/12).
BACA JUGA: Dinilai Rasis, Ruhut Resmi Dipolisikan
Menurut Ruhut, ucapan Boni mengenai kinerja pemerintahan SBY tidak memiliki dasar. Karenanya, pengamat asal Universitas Indonesia itu layak disebut sebagai pengamat hitam.
Ruhut justru senang karena Boni membawa masalah ini ke ranah hukum. Mantan pengacara itu mengaku akan melaporkan balik Boni karena telah menghina Presiden SBY dengan ucapannya.
BACA JUGA: FPD Bakal Lakukan Rotasi Lagi di DPR
"Dia bilang satu tahun Jokowi berhasil, dan 9 tahun SBY gagal. Asal dia tahu Jokowi itu gubernur, SBY itu presiden. Biar gw bikin jadi perkedel dia, masuk dia perangkap gw, rasain lo nanti masuk penjara," kecam Ruhut.
Ruhut mengklaim bahwa Boni sebenarnya sudah mengajaknya berdamai tadi pagi. Boni juga berjanji tidak akan meneruskan niatnya melapor ke polisi.
BACA JUGA: Saksi: Bu Pur Penggemar Andi Mallarangeng
Namun, tawaran ditolak mentah-mentah oleh Ruhut. Pasalnya, politisi yang akrab disapa Bang Poltak ini yakin dirinya tidak bersalah seperti yang dituduhkan Boni.
"Rekamannya ada di kok beberapa waktu yang lalu. Jadi aku tunggu dia laporin aku dulu, setelah lapor baru aku lapor balik. Masuk dia jebakan betmen," tandas anggota Komisi III DPR ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Jilbab Polwan, MPR Pegang Omongan Kapolri
Redaktur : Tim Redaksi