jpnn.com - JAKARTA - Ruhut Sitompul merasa curiga memang ada orang-orang di Partai Demokrat yang tak menyukainya. Bang Poltak -sapaan bekennya- bahkan didongkel dari jabatan juru bicara partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Menurut Ruhut, puncak ketidaksukaan sesama kader PD terhadapnya adalah ketika koleganya separtai, I Putu Sudiartana terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK jelang Lebaran lalu. Saat itu Ruhut berkomentar keras terhadap kasus Putu yang juga anggota Komisi III DPR.
BACA JUGA: Ruhut Sebut Ada yang Kebakaran Jenggot, Syarief Hasan Tertawa
"Waktu Putu tertangkap tangan, gue ini juru bicara. Gue ini anti-korupsi. Statement aku, Putu dipecat,” katanya seperti dikutip JawaPos.Com, Senin (22/8).
Ternyata, kata Ruhut, pernyataannya membuat Sekretaris Mejelis Tinggi PD, Amir Syamsuddin tak berkenan. Ruhut menyebut Putu dengan Amir memang teman akrab.
BACA JUGA: Dicopot jadi Jubir, Ruhut Sitompul: Mereka Kebakaran Jenggot
“Amir Syamsuddin dan kawan-kawan marah, bikin pertemuan, aku koordinator tapi nggak diundang. Mereka kebakaran jenggot. Kan Putu temannya main golf," sebut Ruhut.
Ruhut menambahkan, Amir lantas melaporkan soal itu ke SBY. Padahal, kata Ruhut, tak ada yang salah dengan pernyataaannya tentang Putu yang terjaring OTT KPK.
BACA JUGA: Oooh Ini Alasan NasDem Percaya Diri Usulkan PT Tujuh Persen
"Setelah KPK konpres bilang itu tertangkap tangan, langsung diam. Rusak kan partai kalau gitu. Sedangkan partai kita mengatakan tidak pada korupsi," tegasnya.
Lantas, Ruhut merasa persoalan itu dikaitkan dengan pernyataannya yang selalu mendukung Presiden Joko Widodo. Padahal, Ruhut menganggap dukungannya ke Jokowi sebagai hal wajar.
"Eh sorry aja, menang. Mungkin mereka nafsu melihat aku di Danau Toba dengan Pak Jokowi. Tapi aku makin senang, makin beken," ujar legislator asal Sumatera Utara yang ikut mendampingi Jokowi dalam acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba itu.
Selain itu, Ruhut juga membela Archandra Tahar dan Gloria Natapradja yang memiliki kewarganegaraan ganda. Padahal Indonesia tidak menganut dwikewarganegaraan.
"Seolah-olah Ruhut mendukung Pak Jokowi melanggar hukum. Apa salahnya Glori? Apa salahnya Arcandra? Dia orang hebat, genius, diundang jadi menteri, kok salah-salahin dia?" tutur dia.(dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dalih dari Wasekjen PD soal Pencopotan Bang Ruhut
Redaktur : Tim Redaksi