jpnn.com, SURABAYA - Donwori rela mengurungkan niatnya untuk menceraikan istrinya Karin.
Pria berusia 39 tahun itu meski tak cinta namun bahtera rumah tangganya masih tetap dipertahankan.
BACA JUGA: ISSI Siapkan 1 Kejuaraan Sebelum Asian Games 2018
Itu semata-mata karena buah hatinya yang kini berjuang di Asian Games 2018.
Donwori mengedepankan kebahagiaan anaknya dan fokus memberikan semangat yang akan mengikuti turnamen.
BACA JUGA: Remuk Hati di Malam Pertama, Mahkota Itu Kemana
=================================
Ismaul Choiriyah - Radar Surabaya
=================================
Donwori dan Karin memutuskan untuk menekan ego masing-masing. Sempat berpisah selama lima bulan, keduanya akhirnya rujuk.
BACA JUGA: Asian Games 2018: Harus Perunggu, Voli Cuma Try Out 1 Kali
Pertimbangan untuk kembali bersama ialah jika perpisahannya akan mempengaruhi semangat berlatih sang anak yang akan mengikuti kejuaraan Jujitsu di Asian Game 2018 mendatang.
“Anak saya atlet bela diri sejak kecil, kini usianya sudah 16 tahun,” ujar Donwori saat menyerahkan berkas permohonan rujuk di Pengadilan Agama Kelas Satu Surabaya.
Donwori mengaku, sebenarnya, sudah tak ada kecocokan lagi antara dirinya dan Karin.
Itulah mengapa keduanya memutuskan untuk mengakhiri hubungan pernikahan yang telah mereka bangun selama 20 tahun ini.
Bahkan keduanya juga telah merancang untuk menjalani kehidupan masing-masing dengan pasangan baru.
“Aku sih belum punya calon saat ini, gak tahu kalau Karin,” imbuh pria asal Kertajaya ini.
Meski sudah tak lagi cinta, keduanya sepakat untuk berdamai dan hidup bersama kembali.
Keputusan ini ia ambil karena khawatir dengan prestasi sang anak yang terus menerus menurun semenjak perceraian mereka.
Donwori katakan, sang anak menjadi jarang datang latihan, bahkan saat latihan pun, semangatnya tak setinggi sebelumnya.
“Aku dikabari pelatihe beberapa waktu lalu, akhirnya aku ngajak Karin diskusi. Sampai keputusan untuk kembali bersama ini muncul,” imbuhnya.
Donwori menjelaskan, sang anak adalah rajanya bela diri. Dimana dia selalu menjadi langganan juara tingkat kota maupun provinsi.
Sementara beberapa bulan kedepan, sang anak akan menjalani latihan intensif menuju kejuaraan jujitsu tingkat asia di Asian Games. Tentu saja untuk tampil maksimal, ia membutuhkan fisik dan mental yang kuat.
“Dia memang sedikit terguncang saat kita pisah. Selama pisah ini, dia ikut aku,” ujarnya.
Menurut Donwori, sang anak dekat dengan keduanya, baik ia maupun Karin. Itulah mengapa perpisahan keduanya mempengaruhi prestasinya.
Saat ini yang ada dipikiran keduanya adalah anak, bagaimana bisa ia mendapat juara pertama di pertandingan tingkat Asia. Sedangkan masalah kedepannya mau tetap bersama atau tidak, keduanya akan memikirkan belakangan.
“Kalau bisa pisah lagi ya pisah, kalau enggak ya sudah, damai lagi,” pungkasnya.
(rud/sb/is/jek/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Udara Jakarta-Palembang Bersih dan Siap untuk Asian Games
Redaktur : Tim Redaksi