Rumah Desain Kini Tawarkan Tas Kulit Eksotik

Senin, 10 April 2017 – 15:58 WIB
EKSKLUSIF: Tas kulit reptil ditawarkan di tenant Scano Exotic, Rumah Desain SMESCO Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kreativitas para desainer di Rumah Desain, makin terlihat. Sedikitnya 38 tenant kian giat menciptakan produk berkualitas. Pengunjung pun makin betah mencari produk eksklusif di Rumah Desain yang berada di Lantai Basement 1 Gedung SMESCO RumahKU (rumahnya koperasi dan UKM), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Rumah Desain yang dikelola oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM memang memberikan kesempatan bagi desainer binaan untuk lebih dekat dengan pelanggannya. Salah satunya adalah brand tas kulit Scano Exotic Indonesia.

BACA JUGA: LLP-KUKM Ramaikan FEMME 2017 di Makassar

Bagi kaum perempuan, tas bukan juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, kaum hawa kerap memburu tas-tas berkualitas hingga ke luar negeri.

Tak tanggung-tanggung, mereka rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk satu tas saja. Meski demikian, tak perlu jauh-jauh berburu tas ke luar negeri.

BACA JUGA: Tenant di Rumah Desain Tawarkan Produk Terbaru

Sebab, segala kebutuhan fashion termasuk tas ada di Rumah Desain SMESCO Indonesia. Salah satunya adalah koleksi tas kulit unik dan etnik dari label Scano Exotic Indonesia.

’’Produk-produk tas Scano Exotic dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan perempuan yang menyukai tas berkualitas,’’ ujar Anto Suroto, owner Scano Exotic.

BACA JUGA: Desainer Binaan LLP-KUKM Makin Kreatif di Rumah Desain

Anto menyebutkan, tenant-nya memamerkan beragam tas kulit dengan model unik dan etnik, yaitu menggunakan kulit reptil. Semua produk Scano Exotic menggunakan kulit reptil sebagai bahan baku produk, karena memiliki tekstur yang baik dan tahan lama.

’’Sebanyak 70 persen produk Scano Exotic berasal dari kulit ular. 20 persen dari biawak, dan sisanya adalah campuran,’’ kata Anto.

Untuk menghasilkan produk tas kulit yang berkualitas tinggi, Anto mengaku, pernah belajar secara otodidak hingga ke Jepang dan beberapa negara di Eropa-Amerika. Nah, terkait penggunaan kulit ular ini, Anto memiliki izin resmi dari pemerintah dan memegang sertifikat CITES (Convention International Trade In Endangered Species of Wild Fauna and Flora), izin perdagangan antarnegara yang berkaitan dengan flora dan fauna.

Selain menggunakan kulit reptil berkualitas tinggi, produk-produk Scano juga dibuat melalui proses pengolahan yang diawasi dan pewarnaan berliku. ’’Setiap motif kulitnya berbeda antara satu barang dengan barang lainnya. Jadi, barangnya tidak akan sama seperti yang digunakan orang lain,’’ kata Anto.

Sementara itu, Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, galeri tersebut memang dimanfaatkan sebagai ’’rumahnya desainer’’. Para desainer dan perajin atau pelaku UKM binaan LLP-KUKM pun kian kreatif untuk berinovasi, berkarya, dan berpromosi di tempat tersebut sesuai dengan tagline House of Indonesia Designers.

Rumah Desain, kata Zabadi, menawarkan produk fashion termasuk busana muslim dan produk kulit. Di antaranya, sepatu, tas, dan aksesoris dari bahan kult. ’’Jadi, beda dengan yang ditawarkan di Galeri Indonesia Wow (GIW),’’ katanya.

Menurut Zabadi, pengunjung juga akan diberi pelatihan lewat program personal stylist. Nantinya, pengunjung akan diberikan tips cara memadukan busana terbaru. Galeri baru tersebut akan berbeda dengan pusat belanja lainnya.

’’Tentunya menjadi terobosan baru. Kami juga memberikan servis bagaimana merancang busana. Bahkan, memberikan pelatihan membuat sepatu serta tas hingga bisa menembus pasar global,’’ tandas Zabadi. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bina Star-Up, LLP-KUKM Hadirkan Praktisi Profesional


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler