Rumah 'Dukun Santet' Dibakar, Dipergoki lagi Bugil

Minggu, 08 Juli 2012 – 13:00 WIB
Ilustrasi pembakaran. Foto: pixabay

Setelah membongkar praktek perdukunan santet dan menciduk basah pelaku, saat sedang melakukan ritual ilmu hitam dengan kondisi telanjang bulat malam Jum’at lalu. Ratusan warga Geudong-geudong, Kecamatan Kota Juang mengamuk dan membakar rumah dukun santet, Sabtu (6/7) malam.

Aksi anarkis massa dipicu ulah Mukhtar (60), yang diyakini mengamalkan ilmu sesat dan sering mengirim pengaruh teluh untuk warga, sehingga menderita penyakit aneh yang sulit dideteksi secara medis. Bahkan banyak diantara korban, akhirnya meninggal dunia karena tidak mampu disembuhkan. Mukhtar dipercaya selain menganut ilmu hitam, juga memiliki peliharaan makhluk halus seperti jin dan tuyul.

Praktik perdukunan sesat yang dilakoni Mukhtar, pernah dibongkar warga di Desa Lancok-lancok, Kecamatan Kuala bersama prajurit TNI AL, saat Aceh masih berstatus darurat militer 18 Mei 2004 silam.

Kala itu, masyarakat melaporkan kecurigaan mereka kepada pasukan Marinir, yang bertugas di pos Kuala Raja. Lalu saat digeledah, pelaku juga ditemukan sedang menjalankan ritual bersama sejumlah alat perdukunan ilmu hitam. Diantaranya paku, boneka berukuran kecil yang terbungkus kain putih dan deretan daftar nama korban santet yang menjadi target Mukhtar.

Informasi yang dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN) menyebutkan, kronologis kejadian itu berawal sehari sebelum aksi pembakaran. Menurut sumber-sumber koran ini, pengaruh mistis Mukhtar diketahui saat seorang pemuda Geudong-geudong dirasuki roh halus. Lalu, dari ocehannya terungkap ada dukun santet yang lagi melakukan ritual ghaib di gampong itu. Lantas, sejumlah warga mendatangi kediaman Mukhtar sekitar pukul 02.00 wib dan mendapati dukun ini bersama istri serta anaknya, sedang bersemedi dalam kondisi bugil.

“Karena meresahkan dan diduga menyantet warga, kami menyerahkan dukun itu ke Polsek Jeumpa,” ungkap beberapa masyarakat.

Menurut sumber itu, dari tangan Mukhtar warga sempat mengamankan 27 daftar nama masyarakat gampong Geudong-geudong yang telah meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar. Meski kasus ini sudah ditangani polisi, tapi isu temuan sederetan nama itu merebak dan kekhawatiran perkara ini tidak dapat diproses secara yuridis. Akhirnya, sejumlah pemuda yang meluapkan kemarahan mereka, lantas membakar rumah bantuan yang dihuni Mukhtar dan keluarganya sejak beberapa tahun ini.

Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.00 wib, Jum’at (6/7), warga tak dapat membendung amarah mereka. Tanpa dikomando tiba-tiba langsung membakar kediaman Mukhtar yang berada di tengah areal sawah dan terpisah dari rumah lain di gampong itu. Ratusan warga Geudong-geudong yang sudah terasuki emosi, hanya menyaksikan peristiwa ini sembari bersorak-sorai senang.

Dua unit armada pemadam kebakaran Pemkab Bireuen yang meluncur ke lokasi, guna memadamkan api dilarang dan dihambat ratusan warga yang sudah memadati jalan masuk ke kawasan itu. Pantauan di lapangan, kobaran api terus menyala dan melahap habis bangunan permanen itu. Bahkan hingga pukul 01.00 wib, masih tampak kerumunan massa yang menonton aksi anarkis itu dengan bertepuk tangan.

Waka Polres Bireuen, Kompol W Eko Sulistyo Sik yang dikonfirmasi membenarkan insiden itu. Menurutnya, peristiwa ini merupakan rentetan keresahan warga yang menduga Mukhtar sebagai dukun santet. Dia mengaku, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian. Semula, korban pembakaran itu diamankan di mapolsek namun setelah berlangsungnya aksi pembakaran, Mukhtar dibawa ke mapolres.

“Warga merasa tidak nyaman karena menduga Mukhtar menjalani praktik santet, jadi dia sudah kami amankan guna dilakukan pemeriksaan. Namun dari hasil interogasi sementara, kami belum memperoleh petunjuk yang mengarah pada praktik perdukunan,” ungkap Kompol W Eko Sulistyo Sik. (bah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tertimpa Kontainer, Lima Orang Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Dukun santet   santet   dukun   Ritual  

Terpopuler