Rumah Terakhir Osama Bakal Dihancurkan

Kamis, 12 Januari 2012 – 09:20 WIB

ISLAMABAD--Pemerintah Pakistan segera bertindak untuk mencegah upaya pengultusan terhadap almarhum Osama bin Laden. Rumah persembunyian terakhir mantan pucuk pimpinan jaringan Al Qaeda yang berada di Kota Abbottabad, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebelah timur laut Pakistan, itu akan segera dihancurkan.

Rencana penghancuran tersebut sengaja dilakukan agar rumah itu tak dijadikan sebagai tempat suci bagi kelompok militan atau para pendukung Osama. Militer Pakistan bakal menghancurkan bangunan tersebut di depan kamera televisi sehingga bisa ditayangkan secara langsung dan ditonton semua orang.

Para pemimpin militer Pakistan akan meluncurkan roket dan granat ke rumah persembunyian Osama itu. Kemudian, setelah hancur, bangunan tersebut akan dibuldozer hingga rata dengan tanah.

Osama dituding sebagai dalang dan otak di balik teror serangan pesawat di AS pada 11 September 2001 (9/11) yang menewaskan ribuan orang. Dia tewas terbunuh dalam operasi rahasia yang dilancarkan pasukan khusus Angkatan Laut AS (US Navy SEALs) di tempat persembunyiannya yang terletak sekitar 30 mil (50 kilometer) dari Islamabad pada 2 Mei 2011.

Koran New York Post melaporkan bahwa Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik membenarkan informasi itu. "Kami akan hancurkan bangunan itu layaknya benteng musuh," ujarnya seperti dikutip Daily Mail kemarin (11/1). "Tetapi, sebelumnya kami akan hilangkan segala sesuati yang berkaitan dengan Bin Laden dari negeri kami," tutur dia.

Para pejabat AS dan Eropa akan diundang dalam proses penghancuran yang dijadwalkan bulan depan itu. Seorang juru bicara militer Pakistan menjanjikan bahwa momen tersebut akan menjadi "peristiwa besar".

AS mengritik keras pemerintah Pakistan dan menuding bahwa selama ini sejumlah elemen militer dan intelijennya sengaja melindungi Osama. Ketegangan kedua negara juga terjadi terkait penolakan Islamabad terhadap permohonan Washington untuk menginterogasi tiga istri Osama yang tertangkap menyusul operasi penyergapan tersebut.

Pakistan berkali-kali menolak permintaan AS tersebut karena tidak pernah diberitahu tentang misi penangkapan Osama yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Barack Obama itu. Sebagai bentuk protes atas serangan AS, Islamabad selanjutnya menutup jalur pengiriman suplai kebutuhan bagi tentara koalisi ke Afghanistan. Selain itu, Pakistan memaksa agar pemerintah AS mengosongkan dan memindahkan pangkalan angkatan udaranya di Shamsi, Provinsi Baluchistan. (dailymail/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Romney Bersaing Ketat di New Hampshire


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler