jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan pemerintah kesulitan mengentaskan kemiskinan bukan karena angkanya tinggi, tetapi justru makin sedikit orang miskin di Indonesia.
“Makin sedikit yang miskin bukan makin mudah, justru kian sulit untuk dihilangkan. Ibarat nasi liwet, ini adalah keraknya yang harus didatangi satu-satu,” kata Menko Muhadjir saat kunjungan kerja ke Kabupaten Malang, Sabtu (19/3).
BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Raih Gelar Profesor, Mengalir Ucapan Selamat dari Sejumlah Tokoh
Dalam kunjungannya, dia menemukan beberapa masalah kemiskinan ekstrem yang terjadi di sana. Itu tampak dari banyaknya kondisi rumah yang tidak layak huni dan masih ada beberapa warga belum mendapat bansos.
Dia mencontohkan, ada yang satu rumah tidak sampai 3x3 meter diisi tujuh orang. Ada juga yang belum daftar BPJS, padahal pemerintah sudah menyediakan gratis untuk warga miskin.
BACA JUGA: Anwar Sanusi Dikukuhkan sebagai Guru Besar, Mahfud MD Datang Memeluk: Saya Bangga
Menko PMK menginstruksikan kepala desa dan camat untuk lebih rajin mendatangi warganya yang miskin ekstrem untuk didata.
“Warga harus mendapatkan bansos dan layanan kesehatan dari pemerintah,” tambahnya.
BACA JUGA: DPR Minta Kualitas Bansos di Seluruh Wilayah Ditingkatkan
Menko Muhadjir mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Menteri PUPR untuk melaksanakan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Desa Wajak. Karena lingkungan di sekitar Desa Wajak dirasa kumuh, padahal merupakan ibu kota kecamatan.
“Wajak ini ibu kota kecamatan, tetapi kumuh sekali. Saya akan minta bantuan Kementerian PUPR dalam anggaran untuk dibantu program KOTAKU,” katanya.
Berdasarkan laporan data dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, dari total penduduk 16.123 jiwa, data salur bansos di Desa Wajak pada program sembako sebanyak 1.071 keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah terdata.
Sementara, untuk bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) sebanyak 143 KPM dan program keluarga harapan (PKH) sebanyak 331 KPM. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL: Saya Ingatkan Sektor Pertanian Mampu Menopang Petumbuhan Ekonomi
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesya Mohamad