Rumor Bahaya Kepala Ikan Bikin Resah

Selasa, 16 Januari 2018 – 16:54 WIB
Ikan. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan banyak beredar disinformasi soal bahaya makan kepala ikan. Katanya, kepala ikan mengandung racun ciguatoksin.

Jawa Pos menemukan informasi itu dari fans page Facebook Mejiku. Fans page tersebut diikuti 712.190 pengguna Facebook.

BACA JUGA: Ada Kuis Bagi - Bagi Sepatu? Jangan Cepat Percaya

Di antara konten-konten yang disebarkan situs tersebut, banyak yang diragukan kebenarannya.

Mayoritas yang dibagikan adalah link tulisan dari blog ragamberita.com. Mungkin fans page Mejiku dan blog itu dikelola orang yang sama.

BACA JUGA: Heboh Kisah Asmara Manusia dan Babi di Akun Mamah Dedeh

Salah satu konten yang disebarkan adalah bahaya makan kepala ikan karena mengandung ciguatoksin.

Racun tersebut berasal dari dinoflagellata, yakni mikroorganisme laut yang menempel dan tumbuh pada karang mati.

BACA JUGA: Kode Palsu Pangan Berbahaya Bikin Resah Warga

Ciguatoksin akan terakumulasi dalam kepala dan sisik ikan.

Menurut blog tersebut, salah satu ikan yang berbahaya dan sering dikonsumsi masyarakat ialah kerapu.

Blog itu mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari booklet Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Secara umum, informasi yang disampaikan blog itu hoax parah," ujar Aquaculture and Fisheries Improvement Manager WWF Habib Abdullah.
Menurut Habib, ciguatera yang menyebabkan ciguatoksin hanya terjadi kalau ada red tide atau alga bloom.

Selain itu, alga bloom terjadi di daerah tengah laut. Alga bloom tercipta karena nutrient dari dasar laut teraduk dan terbawa ke permukaan, kemudian mendapatkan cukup sinar matahari.

Akibatnya, jumlah fitoplankton dan zooplankton meledak. Itulah yang akhirnya disebut red tide.

Kejadian red tide itu banyak ditemukan di Florida, AS, dan Selandia Baru.

"Di Indonesia jarang ada red tide," jelasnya. Lantaran red tide terjadi di tengah laut, tidak semua ikan karang mengandung ciguatoksin. Karena itu, minim kemungkinan ikan karang yang berada di pesisir terkena ciguatoksin.

Dari penelusuran yang dilakukan Jawa Pos, kemungkinan blog ragamberita yang mengunggah tulisan tersebut terinspirasi dari artikel salah satu portal berita mainstream.

Ya, sebuah portal berita mainstream pernah membuat tulisan yang sama pada 30 Mei 2016. Sedangkan blog ragamberita mengunggah tulisannya pada 9 Januari 2018.

Tulisan yang dibuat media mainstream itu sumbernya hanya sebuah blog. Yakni lintaskesehatan.com.

Dari konfirmasi yang didapat dari BPOM, booklet yang dimaksud sebagai referensi tentang ikan berbahaya memang pernah dibuat.

Tapi lama sekali dan sudah dimusnahkan. (gun/c11/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tega Buat Info Palsu tentang Bayi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler