Investasi ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak 643 orang. Hal itu diutarakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo ketika membuka International Seaweed Symposium (ISS) ke-21 di Bali, Senin (22/4).
”Kebijakan hilirisasi rumput laut merupakan upaya KKP untuk menampung produksi rumput laut yang terus meningkat. Program ini sekaligus guna meningkatkan nilai tambah melalui kegiatan pengolahan, sehingga rumput laut tidak hanya diekspor dalam bentuk rumput laut kering,’’ jelas Cicip.
Pengembangan dan penguatan industri rumput laut memiliki keunggulan komparatif tinggi. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya dan keragaman rumput laut yang melimpah. Industrialisasi rumput laut tidak hanya sebatas untuk meningkatkan devisa negara, tetapi juga untuk memberikan lapangan pekerjaan.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut P. Hutagalung menambahkan, ISS ke-21 pada 22-26 April 2013 yang mengangkat tema ‘Seaweed
Science for Sustainable Prosperity Simposium’ ini diharapkan dengan pengembangan ilmu dalam usaha rumput laut dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakat dunia secara berkelanjutan.
”Simposium ini juga sebagai ajang temu bisnis antara producers, buyers dan investors dalam dan luar negeri. Even ini juga mempromosikan berbagai teknologi dan produk olahan rumput laut sekaligus memasyarakatkan makan rumput laut dan meningkatkan pemanfaatan produk yang berbahan baku rumput laut,” jelas Saut. (nel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Bantah Solar Langka
Redaktur : Tim Redaksi