jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini sulit terangkat lantaran kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Rupiah hari ini bergerak hanya menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp 14.248 per USD dibandingkan penutupan kemarin Rp 14.253 per USD.
BACA JUGA: Investor Wait and See, Rupiah Hari Ini Ditutup Stagnan
"Dari global, pergerakan rupiah akan terdampak oleh perkembangan imbal hasil US treasury (obligasi) yang kembali melanjutkan tren kenaikan hingga kemarin dan berada pada posisi 1,522 persen," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Pelaku pasar pun masih wait and see terhadap publikasi data ketenagakerjaan non pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat (8/10) besok.
BACA JUGA: Kabar Baik dari Pandemi Bikin Rupiah Hari Ini Tegar
Rully menyebut jika ada perbaikan maka imbal obligasi akan terus menanjak.
"Pergerakan pada hari ini masih akan lebih didominasi oleh sentimen global," ujar Rully.
Rupiah hari ini pun dipengaruhi oleh data Covid-19 pada Rabu (6/10) yang mencapai 1.484 kasus sehingga total 4,22 juta.
Jumlah yang meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 75 kasus sehingga totalnya mencapai 142.413 kasus.
Jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 2.851 kasus sehingga total 4,05 juta dan kasus aktif Covid-19 mencapai 28.381 kasus.
Kemudian, jumlah penyuntikan vaksin dosis pertama mencapai 95,78 juta orang dan vaksin dosis kedua 54,44 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
"Rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp 14.235 per USD hingga Rp 14.288 per USD," ujar Rully. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia