Rupiah Loyo, Begini Cara Kemenhub Hidupkan Industri Penerbangan

Selasa, 29 September 2015 – 23:35 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perhubungan telah mengantisipasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Langkah itu dilakukan agar maskapai tidak terlalu terbebani membengkaknya biaya operasional di tengah dolar yang masih menguat. Salah satu caranya yakni dengan menaikkan tarif batas atas tiket.

“Antisipasi perhubungan jauh-jauh hari sudah diantisipasi dengan menaikkan (tarif) batas atas, total operating cost-nya disesuaikan dengan kurs dolar,” ucap Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo saat ditemui di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9).

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Kemenhub Berharap Tidak Ada PHK

Sejauh ini meski rupiah menyentuh level Rp14.680 menurut Suprasetyo kondisi tersebut masih bisa ditangani oleh para maskapai, sehingga harga tiket belum terlampau melambung.

Para maskapai masih menggunakan strategi lain dibanding harus menaikkan harga tiket. Mereka sadar, dengan menaikkan harga tiket justru akan jadi bumerang sendiri bagi maskapai.

BACA JUGA: Pemerintah dan BI Harus Kerja Ekstra agar APBN Terjaga

“Saya lihat harga tiket belum ke batas atas tuh, belum sampai ke sana. Mereka lebih mengejar load factor ketimbang naikkan harga tiket,” tandas Suprasetyo.(chi/jpnn)

BACA JUGA: BAHAYA: 72 Ribu Pekerja Korban PHK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Siti: Reformasi Perizinan untuk Keperluan Investasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler