Rupiah Masih Perkasa di Tengah Pemakzulan Donald Trump

Kamis, 19 Desember 2019 – 18:55 WIB
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini, Kamis (19/12), di pasar spot Jakarta, ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 13.985 per dolar AS, berbanding sebelumnya Rp 13.988 per dolar AS.

Penguatan setelah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5 persen.

BACA JUGA: Imbas Pemakzulan Donald Trump, IHSG Masuk Zona Merah

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis, mengatakan, selain pengumuman kebijakan bank sentral, rupiah juga masih dipengaruhi sentimen kesepakatan dagang AS-Tiongkok.

"Kekhawatiran muncul kembali minggu ini. Terlepas dari perjanjian perdagangan AS dan China, momok perang tarif tidak hilang karena para pedagang menunggu kejelasan tentang kesepakatan itu," ujar Ibrahim.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Ditutup Positif Menjadi Rp 13.997 Per Dolar AS

Selain itu, drama pemakzulan Presiden AS Donald Trump dan juga bank sentral Jepang yang memutuskan menahan suku bunga acuan, mempengaruhi pergerakan rupiah.

"Pemakzulan Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan memengaruhi pasar global, namun pemerintah sudah mempunyai strategi tersendiri untuk menangkis gejolak tersebut," kata Ibrahim

BACA JUGA: Gedung Putih Yakin Senat Akan Menyelamatkan Donald Trump

Menurutnya, pemerintah terus melakukan reformasi birokrasi dan pengampunan pajak jilid II. Bank Indonesia juga siap melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) jika diperlukan.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp 13.983 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.979 per dolar AS hingga Rp 13.994 per dolar AS.

Adapun kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 13.983 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.007 per dolar AS. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler