jpnn.com - JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sore ini ditutup melemah ke level Rp13.440 per USD, dari posisi pagi tadi Rp13.370 per USD.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 269 poin menjadi Rp13.288 dari sebelumnya Rp 13.557 per dolar AS.
BACA JUGA: GAR Siap Kembangkan Bioenergi dari Sawit
Analis Bahana Securities I Gede Suhendra mengatakan, sebanyak enam sektor mengalami kenaikan dipimpin oleh misc-industry serta infrastructure.
"Dan hanya menyisakan sektor agri, trade dan property yang mengalami penurunan," ujar Suhendra dalam analisisnya kepada JPNN.com, Kamis (15/10).
BACA JUGA: Dua BUMN Ini Bikin Usaha Patungan
Sedangkan sebanyak 144 saham mengalami kenaikan, 132 saham mengalami penurunan, 115 saham tidak mengalami perubahan dan 204 saham tidak diperdagangkan.
Adapun saham-saham yang menjadi pemberat bursa yakni INDF, ASII, BBNI, ICBP dan TLKM, dimana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp31,7 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, MNCN, MIKA dan PTBA.
BACA JUGA: Bos Perkebunan Kepala Sawit Raih Penghargaan Luar Negeri
Jumat (16/10) besok, IHSG diperkirakan akan mixed cenderung menguat dikisaran 4.480-4.595 dengan saham-saham yang bisa diperhatikan ICBP, INTP, INDF, WIKA dan PTPP.
"Besok rupiah diperkirakan akan bergerak dikisaran Rp13.303 hingga Rp 13.575 dengan kecenderungan menguat," tandas Suhendra. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pola Pengelolaan SPBU Jadi Bukti Pertamina Bukan Sepenuhnya Milik Negara
Redaktur : Tim Redaksi