jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membagikan dividen 85 persen dari laba bersih konsolidasian 2022.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan distribusikan dividen kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 43,94 triliun.
BACA JUGA: Rangkaian Fellowship Journalism 2023, Ini Pemenang Lomba Penulisan Artikel BRI
Dividen tunai yang dibagikan tersebut sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 27 Januari 2023 sejumlah Rp 8,60 triliun.
"Sehingga sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham BBRI sekurang-kurangnya sebesar Rp 34,89 triliun," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers virtual Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 di Jakarta, Senin.
BACA JUGA: Erick Thohir Apresiasi BRI Jadi Best of The Best Communication di Ajang BCOMSS 2023
Surnaso menjelaskan sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year (yoy).
"Total aset tumbuh 11,18 persen yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun," bebernya.
BACA JUGA: Kabari Baik! BRI Buka Lagi BRILiaN Future Leader Program General dan IT
Sepanjang 2022 BRI juga mencatatkan pertumbuhan kinerja yang kuat dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global, sehingga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian 2022.
"Sisanya sebesar 15 persen atau senilai Rp 7,67 triliun digunakan sebagai laba ditahan," katanya.
Sunarso menambahkan untuk dividen yang menjadi bagian Republik Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19 persen saham atau Rp 23,15 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara.
"Ini merupakan bukti nyata kontribusi untuk negeri, bahwasannya BRI merupakan banknya rakyat, berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungannya dikembalikan kepada rakyat Indonesia melalui setoran dividen dan pajak kepada negara," ujarnya.
Adapun penetapan dividend payout ratio sebesar 85 persen tersebut mempertimbangkan bahwa saat ini BRI memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
"Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85 persen, CAR (Capital Adequacy Ratio) perseroan tetap terjaga di kisaran 20 persen untuk jangka panjang," pungkas Sunarso. (jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul