jpnn.com, JAKARTA - Direktur artistik Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company Rusdy Rukmarata mengatakan kolaborasi menjadi kunci utama yang dibutuhkan agar pagelaran seni tetap berjalan.
Menurut Rusdy, dengan adanya Covid-19 yang masih melanda di Indonesia semua gelaran offline harus ditiadakan lantaran bisa menyebabkan penularan.
BACA JUGA: Menaker Ida Ajak Pekerja Seni Ikut Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Meski demikian, dia menekankan bahwa pagelaran seni harus terus berjalan meski dilakukan secara daring.
"Seni tidak boleh mati," kata Rusdy saat memberikan materi bagaimana terus-menerus membuat adaptasi di tengah pandemi Cvid-19 di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Senin (21/6).
BACA JUGA: Ganjar tidak Mengizinkan Pentas Seni di Tengah Pandemi, Ini Alasannya
Rusdy mengungkapkan sebelum pandemi EKI merencanakan pentas rutin untuk melanjutkan program serta beberapa produksi permintaan pihak swasta. Namun, rencana tersebut batal.
Namun pada awal pandemi, dia menggandeng anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta Yola Yulfianti, menggagas platform panggung virtual di Youtube dengan nama Indonesia Dance Network (IDN).
BACA JUGA: Bintang Emon Tanggapi Komentar Pedas Jerinx SID, Begini Kalimatnya
Tidak hanya itu, Rusdy bersama dengan sutradara film Nia Dinata, penulis skenario film Titien Wattimena, musisi Oni Krisnerwinto dan sejumlah seniman lainnya menggarap film musikal Lutung Kasarung #musikalDiRumahSaja.
Film musikal itu diselenggarakan oleh IndonesiaKaya dan Boowlive dan mencapai lebih dari 500.000 viewers dalam waktu seminggu.
“Hal ini sangat fantastis, karena kalau dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta yang berkapasitas 500 bangku, butuh berapa lama untuk mencapai angka ini?” kata Rusdy. (ddy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian