Rusia Musuh Bersama, Dunia di Ambang Perang Dingin Jilid II?

Kamis, 29 Maret 2018 – 06:28 WIB
Bendera Rusia. Foto: Reuters

jpnn.com, BRUSSEL - Setelah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Uni Eropa (UE), giliran NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang mengusir diplomat dari Rusia. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa dunia tengah di ambang perang dingin jilid II?

Total tujuh diplomat Rusia diminta hengkang oleh NATO. Mereka juga menangguhkan penunjukan tiga diplomat Rusia yang baru.

BACA JUGA: Diplomat Diusir, Rusia Siapkan Balasan Setimpal

”Ini untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada Rusia. Ada harga atas tindakan mereka,” ujar Sekjen NATO Jens Stoltenberg seperti dilansir Reuters.

Yang dimaksud Stoltenberg tak lain adalah percobaan pembunuhan mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan racun Novichok pada 4 Maret lalu. Saat ini tersisa sepuluh perwakilan Rusia di NATO.

BACA JUGA: Rusia: Obama dan Trump Sama Saja

Meski hubungan NATO-Rusia tegang, mantan PM Norwegia itu menegaskan bahwa mereka tetap ingin menempuh jalur dialog. Yaitu, melalui dewan gabungan Rusia-NATO.

Jerman yang telah mengusir diplomat Rusia juga setuju bahwa dialog perlu dilakukan.

BACA JUGA: Rusia Musuh Bersama, Tiongkok Membela

”Kita harus berusaha sebisanya untuk mencegah Perang Dingin baru dengan Rusia,” tegas anggota Bundestag –sebutan parlemen Jerman– dari Partai Social Democrats (SPD) Gernot Erler saat diwawancarai Passauer Neue Presse.

Kemarin Montenegro juga menyusul langkah 25 negara yang lebih dahulu mendepak diplomat Rusia. Negara yang menjadi anggota NATO termuda itu bahkan menghapus gelar konsul kehormatan Rusia.

Hubungan Rusia-Montenegro sebenarnya sudah panas pada Oktober 2016. Kala itu Rusia dituding mendukung plot pembunuhan PM Montenegro untuk menggulingkan pemerintahan. Termasuk mencegah negara tersebut bergabung dengan NATO.

Rusia tentu saja tak terima menjadi bulan-bulanan. Mereka balik meminta Inggris membuktikan bahwa anggota intelijen Inggris tidak terlibat dalam usaha pembunuhan Sergei Skripal.

”Jika ini (kampanye anti-Rusia) terus berlangsung, kita akan terjebak dalam situasi seperti Perang Dingin,” ujar Grigory Logvinov, duta besar Rusia untuk Australia. (sha/c10/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Jadi Musuh Bersama, Piala Dunia 2018 Terancam


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler