MOSCOW - Untuk menekan pemakai narkoba di kalangan generasi muda dan anak sekolah, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui Undang-Undang Psikologis dan tes medis pada anak muda dan usia sekolah yang diduga menyalahgunakan narkoba.
Tes yang diberlakukan sukarela tersebut terdiri dari dua tahap. Yang pertama adalah ujian tertulis psikologis, kemudian diikuti opemeriksaan medis untuk menemukan sisa-sisa narkoba di tubuh mereka.
Jika para ahli menemukan anak-anak sekolah menggunakan narkoba, mereka akan dikirim ke pusat rehabilitasi. Sedangkan bagi anak-anak yang lebih muda dari 15 tahun akan memerlukan persetujuan dari orang tua mereka sebelum tes dapat dilakukan.
Menurut laman Ita-tass, regulasi ini sudah diadopsi di banyak wilayah Rusia dengan telah memperkenalkan tes tersebut di lokal masing-masing. Meski demikian, undang-undang federal soal hal itu baru disusun pada November lalu dan disahkan parlemen pada akhir Mei ini.
Menurut jajak pendapat terbaru di Rusia, anak-anak berusia 11-24 tahun, sekitar seperempatnya telah mencoba obat-obatan terlarang. Sedangkan kelompok terbanyak biasanya dilakukan antara usia 15 dan 16 tahun.
Jumlah keseluruhan pecandu narkoba sulit untuk diperkirakan, sementara jumlah pasien yang resmi terdaftar di rehabilitasi dan klinik sebanyak 500 ribu pasien. Namun, para ahli memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya mereka yang secara teratur menggunakan obat-obatan ilegal lebih banyak lagi, antara dua hingga dua setengah juta pemakai.
Sebelumnya, program anti narkoba telah menyebabkan kontroversi di beberapa tempat dimana orang tua diminta menandatangani persetujuan mereka tetapi tidak diberitahu rincian tes. Hal itu memicu kritik atas perlindungan informasi yang sangat sensitif dan potensi penyalahgunaan hasil tes.(esy/jpnn)
Tes yang diberlakukan sukarela tersebut terdiri dari dua tahap. Yang pertama adalah ujian tertulis psikologis, kemudian diikuti opemeriksaan medis untuk menemukan sisa-sisa narkoba di tubuh mereka.
Jika para ahli menemukan anak-anak sekolah menggunakan narkoba, mereka akan dikirim ke pusat rehabilitasi. Sedangkan bagi anak-anak yang lebih muda dari 15 tahun akan memerlukan persetujuan dari orang tua mereka sebelum tes dapat dilakukan.
Menurut laman Ita-tass, regulasi ini sudah diadopsi di banyak wilayah Rusia dengan telah memperkenalkan tes tersebut di lokal masing-masing. Meski demikian, undang-undang federal soal hal itu baru disusun pada November lalu dan disahkan parlemen pada akhir Mei ini.
Menurut jajak pendapat terbaru di Rusia, anak-anak berusia 11-24 tahun, sekitar seperempatnya telah mencoba obat-obatan terlarang. Sedangkan kelompok terbanyak biasanya dilakukan antara usia 15 dan 16 tahun.
Jumlah keseluruhan pecandu narkoba sulit untuk diperkirakan, sementara jumlah pasien yang resmi terdaftar di rehabilitasi dan klinik sebanyak 500 ribu pasien. Namun, para ahli memperkirakan bahwa jumlah sebenarnya mereka yang secara teratur menggunakan obat-obatan ilegal lebih banyak lagi, antara dua hingga dua setengah juta pemakai.
Sebelumnya, program anti narkoba telah menyebabkan kontroversi di beberapa tempat dimana orang tua diminta menandatangani persetujuan mereka tetapi tidak diberitahu rincian tes. Hal itu memicu kritik atas perlindungan informasi yang sangat sensitif dan potensi penyalahgunaan hasil tes.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Kembali Dilanda Hujan Tembakan, 5 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi