jpnn.com, VILNIUS - Rusia adalah produsen minyak dan gas bumi terbesar di Eropa. Namun, semua itu tak ada artinya bagi Lithuania.
Lithuania bersiap untuk menghentikan seluruh impor energi dari negara tetangga Rusia, kata Presiden Gitanas Nauseda dalam konferensi pers, Senin (21/3).
BACA JUGA: Rusia Bombardir Ukraina dari Laut dan Udara, Kehancuran di Mana-Mana
“Sambungan gas dengan Polandia, sambungan listrik bawah laut dengan Swedia, sinkronisasi sistem listrik dengan benua Eropa--semua ini menggambarkan bahwa Lithuania bersiap untuk hidup sepenuhnya tanpa sumber daya energi dari Rusia,” kata Nauseda setelah bertemu Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Vilnius.
“Sebagian besar sudah kita kerjakan, seperti mengganti pipa gas untuk gas alam cair (LNG) dan bersiap untuk menggunakan minyak dari negara-negara lain. Sinkronisasi listrik kami akan segera rampung dan kemudian Lithuania akan menjadi contoh yang baik bagi Eropa,” katanya.
BACA JUGA: Panglima Armada Laut Hitam Rusia Tewas saat Pertempuran di Ukraina
Sementara itu, Ukraina juga mulai mengimpor LNG dari Polandia pada 6 Maret lalu. Selain Polandia, negara itu juga mengimpor gas dari Hungaria dan Slovakia.
Ukraina, salah satu konsumen gas terbesar Eropa, sudah tidak mengimpor gas dari Rusia sejak 2015 dan membelinya di Eropa.
BACA JUGA: Rusia Kepung Kota Mariupol, Ukraina Menolak Menurunkan Senjata
Invasi Rusia di Ukraina sejak 24 Februari telah mendorong negara-negara lain menjatuhkan sanksi ekonomi pada Moskow.
Sejumlah menteri luar negeri dari negara-negara Uni Eropa (EU) tengah mendorong embargo minyak sebagai bagian dari sanksi putaran kelima terhadap Rusia. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil