MOSKOW - Rusia akan meneruskan program eksplorasi luar angkasa yang sempat terbengkalai. Rencananya pada 2015 nanti, negeri Beruang Merah itu akan mengirimkan misi tanpa awak ke bulan.
Badan Antariksa Rusia, Roskosmos tengah menyiapkan pesawat bernama Luna-Glob, yang akan diluncurkan dengan roket dari fasilitas baru di Amur, timur jauh Rusia. "Kami akan memulai eksplorasi ke bulan dari sana (Amur, red)," kata Direktur Roskosmos, Vladimir Popovkin seperti dikutip Interfax, Kamis (17/1) waktu Moskow.
Menurutnya, fasilitas baru di Amur itu akan mengurangi ketergantungan Rusia terhadap Kosmodrom Baikonur di negara bekas pecahan Uni Soviet, Kazakhstan. Sejak bubarnya Uni Soviet, Rusia terpaksa menyewa Kosmodrom Baikonur.
Luna-Globe akan terdiri dari sebuah modul yang akan mengorbit bulan dan sebuah perangkat yang akan mendarat di benda langit yang menjadi satelit bagi Bumi itu. Selanjutnya, piranti yang mendarat di bulan akan mengirim informasi tentang sampel material dari permukaan bulan.
Soviet sudah sejak lama dikenal sebagai negeri kampiun di bidang antariksa. Bahkan di era kejayaan Komunis, Soviet sudah mendahului Amerika Serikat dengan mengirim misi ke bulan pada 1959. Pada 1961, Soviet juga menjadi negara pertama yang mampu mengirim manusia ke angkasa luar.
Namun AS menjadi negara pertama yang mampu mengirimkan manusia pertama ke bulan pada 1969, sementara Soviet tak pernah melakukannya. Soviet terakhir kali mengirim misi tanpa awak ke bulan pada era 1970-an.
Namun kejayaan Soviet di bidang antariksa tak bisa dilanjutkan oleh Rusia. Bahkan Rusia mengalami kemunduran di bidang antariksa, termasuk kegagalan mengirim misi ke Mars pada 2011 silam.
Tapi Selasa (15/1) lalu, Kementerian Pertahanan Rusia berhasil meluncurkan tiga satelit militer ke orbit. Bulan lalu, Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev telah menyetujui anggaran sebesar USD 70 miliar untuk program pengembangan industri antariksa 2013-2020. Dana itu termasuk untuk menggenjot program eksplorasi bulan dan Mars.(reuters/ara/jpnn)
Badan Antariksa Rusia, Roskosmos tengah menyiapkan pesawat bernama Luna-Glob, yang akan diluncurkan dengan roket dari fasilitas baru di Amur, timur jauh Rusia. "Kami akan memulai eksplorasi ke bulan dari sana (Amur, red)," kata Direktur Roskosmos, Vladimir Popovkin seperti dikutip Interfax, Kamis (17/1) waktu Moskow.
Menurutnya, fasilitas baru di Amur itu akan mengurangi ketergantungan Rusia terhadap Kosmodrom Baikonur di negara bekas pecahan Uni Soviet, Kazakhstan. Sejak bubarnya Uni Soviet, Rusia terpaksa menyewa Kosmodrom Baikonur.
Luna-Globe akan terdiri dari sebuah modul yang akan mengorbit bulan dan sebuah perangkat yang akan mendarat di benda langit yang menjadi satelit bagi Bumi itu. Selanjutnya, piranti yang mendarat di bulan akan mengirim informasi tentang sampel material dari permukaan bulan.
Soviet sudah sejak lama dikenal sebagai negeri kampiun di bidang antariksa. Bahkan di era kejayaan Komunis, Soviet sudah mendahului Amerika Serikat dengan mengirim misi ke bulan pada 1959. Pada 1961, Soviet juga menjadi negara pertama yang mampu mengirim manusia ke angkasa luar.
Namun AS menjadi negara pertama yang mampu mengirimkan manusia pertama ke bulan pada 1969, sementara Soviet tak pernah melakukannya. Soviet terakhir kali mengirim misi tanpa awak ke bulan pada era 1970-an.
Namun kejayaan Soviet di bidang antariksa tak bisa dilanjutkan oleh Rusia. Bahkan Rusia mengalami kemunduran di bidang antariksa, termasuk kegagalan mengirim misi ke Mars pada 2011 silam.
Tapi Selasa (15/1) lalu, Kementerian Pertahanan Rusia berhasil meluncurkan tiga satelit militer ke orbit. Bulan lalu, Perdana Menteri (PM) Rusia, Dmitry Medvedev telah menyetujui anggaran sebesar USD 70 miliar untuk program pengembangan industri antariksa 2013-2020. Dana itu termasuk untuk menggenjot program eksplorasi bulan dan Mars.(reuters/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp 1 Juta untuk Pendiri Facebook
Redaktur : Tim Redaksi