jpnn.com - MOSKOW - Banyak pelatih yang ramai-ramai memutuskan untuk mundur setelah tim besutan mereka gagal mencapai target ketika tampil di Piala Dunia Brasil 2014. Sejauh ini, sudah ada lima pelatih yang akhirnya memilih untuk mundur setelah skuadnya gagal di babak penyisihan grup.
Nah, mereka yang sudah resmi meninggalkan posisi strategis tersebut adalah pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, serta Sabri Lamouchi dari timnas Pantai Gading, Luis Fernando Suarez yang harus mengakhiri kebersamaannya dengan Honduras, dan Alberto Zaccheroni (Jepang), serta Carlos Queiroz (Iran).
BACA JUGA: Dicoret dari Timnas, Tantan: Bukan Rezeki Saya
Meski begitu, tidak semua pelatih yang harus menerima nasib kurang pahit tersebut. Dia adalah Fabio Capello, pelatih timnas Rusia. Padahal, Capello juga termasuk pelatih yang gagal meloloskan timnya dari babak penyisihan Grup H setelah kalah poin dari Belgia dan Aljazair. Rusia hanya finish di peringkat ketiga dengan hanya mengoleksi dua poin.
"Kami tetap pada komitmen awal, yaitu mempertahankan Capello untuk tetap berada di balik Timnas kami. Sebab, kontrak kami bersama dia adalah sampai dengan 2018 mendatang," ujar Nikolai Tolstikh Presiden Rusia Football Union atau Federasi Sepak Bola Rusia, kemarin (4/7).
BACA JUGA: Neymar Dilarikan ke Rumah Sakit
"Ketika kami berbicara tentang perpanjangan kontrak Capello, tidak ada klausul terminasi di dalamnya. Jadi, sekarang yang perlu kami bicarakan adalah bagaimana fokus untuk menyusun program yang lebih konkret untuk membangun tim ini lebih baik lagi," tegasnya.
Menurut Tolstikh, keputusan mereka untuk tetap mempertahankan pelatih timnas termahal di dunia tersebut, juga karena kepentingan jangka panjang sepak bola Rusia sendiri. Dia khawatir, bila akhirnya memilih pelatih lain untuk menggantikan Capello secara otomatis juga merubah program latihan timnas mereka.
BACA JUGA: Thiago Silva Terinspirasi Legenda F1 dan Basket
"Apalagi, pada bulan September mendatang, tim kami akan berpartisipasi dalam kualifikasi untuk kejuaraan eropa. Tak hanya itu, kami juga harus segera berkosentrasi untuk melakukan persiapan menjadi tuan rumah di Piala Dunia 2018," lanjut orang nomor satu di otoritas tertinggi sepak bola Rusia itu.
Meski begitu, Tolstikh tidak menapikan bahwa, Capello yang telah menjadi pelatih timnas Rusia sejak 2012 silam itu telah menjadi bahan cemohan setelah tim dengan julukan Misa Of Rusia itu gagal melaju ke babak knockout setelah gagal di penyisihan grup. Namun, dia tetap kukuh untuk mempertahankan Capello untuk menjadi timnas Rusia.
"Selama ini kami sering menerima kritikan, bahkan cemohan yang tidak kalah menyakitkan. Namun, kami pikir itu sangat normal, karena kami masih memiliki kepentingan yang lebih besar, yaitu meningkatkan kualitas permainan tim kami. Jadi, apapun itu, kami harus konstruktif," tegasnya.(dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Jerman di Semifinal, David Luiz Ingin Cetak Gol
Redaktur : Tim Redaksi