Rusia-Ukraina Makin Panas, Waspada Ekonomi-Politik Global Berubah Drastis

Sabtu, 19 Februari 2022 – 20:40 WIB
Pengamat Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menilai panasnya suhu politik Rusia-Ukraina membuat China ingin turun tangan. Foto: ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja menilai panasnya suhu politik Rusia-Ukraina membuat China ingin turun tangan.

Pasalnya, Amerika Serikat dianggap turut memicu ketegangan Rusia-Ukraina.

BACA JUGA: Rusia-Ukraina Makin Panas, Waspada Indonesia Bisa Kena Getahnya

Bahkan, dia menilai konflik ini akan melibatkan persenjataan milik AS, China, dan Rusia.

"China sudah memprediksi nafsu AS untuk menekan China maupun Rusia sehingga kedua negara ini telah mempersiapkan diri untuk melakukan serangan lebih dulu yang jitu untuk melumpuhkan AS," kata Dinna kepada JPNN.com, Sabtu (19/2).

BACA JUGA: Amerika Dukung Sikap Indonesia Terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Founder Synergy Policies itu menilai seluruh dunia wajib mewaspadai ketegangan Rusia-Ukraina.

Sebab, serangan bersenjata antara kedua belah pihak tersebut bakal mengubah agenda ekonomi dan politik global secara drastis.

Konflik ini berawal dari Rusia yang menempatkan 10 ribu tentara beserta tank dan perangkat militer lainnya diperbatasan dengan Ukraina.

Negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu menuntut agar The North Atlantic Treaty Organization (NATO) menghentikan semua aktivitas militer di Eropa Timur, termasuk di Ukraina.

Rusia juga meminta NATO untuk tidak pernah menerima Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggota. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler