Rusuh Demo Pemekaran, 4 Warga Tewas Tertembak

Kabupaten Musi Rawas Mencekam

Rabu, 01 Mei 2013 – 08:59 WIB
PALEMBANG- Kondisi yang masih mencekam di Kabupaten Musi Rawas, memaksa pihak kepolisian melakukan penanganan serius. Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, AKBP R Djarod Padakova. Setidaknya dua kompi anggota Sabhara Polda Sumsel diturunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan. Selain itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution berserta jajaran juga mendatangi lokasi kejadian.

”Kondisi terakhir masih penanganan serius karena masih ada kerumunan masa di lokasi kejadian. Kapolda juga sudah berangkat naik heli,” ujar Djarod saat dikonfirmasi, Selasa (30/4).

Selain dari Sabhara, pihak Brimobda Polda Sumsel juga telah mengirimkan satu batalyon gabungan pelopor, gegana dan dan intel resmob juga terjun ke lokasi kejadian, serta dibatu dengan anggota Polda Jambi serta satu kompi Sabhara yang disiapkan Polda Sumsel bila diperlukan. Begitupun dengan petugas Ditreksrkimum dan Propam Polda yang akan mendalami kasus penembakan maupun kerusuhan hinga adanya korban tewas dan luka-luka tersebut.

Dijelaskan Djarod, sebelumnya bentrok antara polisi dan warga warga di Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas (Mura), terjadi, Senin (29/4) sekitar pukul 10.00 WIB, ada aksi demo menuntut terkait disetujui Muaratara sebagai Kabupaten Baru, yang dilakukan massa di JL Lintas Sumatera di Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Mura.

Saat itu, Kapolres Mura sudah memfasilitasi warga atau perwakilan warga bertemu dengan DPRD Mura serta pejabat Pemkab Mura. Dalam pertemuan itu juga pejabat setempat bersedia menyampaikan tuntutan warga ke Gubernur dan Mendagri.

Namun massa tetap melakukan aksi memblokir jalan dan membakar ban bekas di Jalinsum, sehingga menggangu arus lalu-lintas. Lalu sekitar pukul 21.30 WIB, saat akan dibubarkan warga mulai anarkis dan melempari batu ke arah anggota Polres Mura yang dibackup Kompi Brimob Linggau. Saat itu, diduga ada warga yang meletuskan kecepek, sehingga petugas di lapangan terpaksa mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan tembakan ke udara.

Atas kejadian itu 4 warga tewas tertembak, masing-masing Nerson (30) Suharto(20) Fadilah (40) Rinto (18). Juga belasan korban luka-luka. Sementara untuk pihak kepolisian ada lima korban luka-luka yaitu Aiptu Farudin, Aiptu Barliano, Aiptu Aman Hidayat, Brigadir Irak Herdiyansah, dan Briptu  Oyon Fernando akibat terkena lemparan batu.

“Korban dari warga yang mengalami luka-luka ada 12 orang dan satu orang atas nama Kaisar akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Palembang karena mengalami luka tembak di dada,” terangnya.

Sedangkan untuk materil dua Polsek mengalami kerusakan yaitu Polsek Muara Rupit dan Polsek Karang Dapo. Juga ada sembilan kendaraan terbakar, dua mobil dinas dan dua motor dinas

“Hingga saat ini, untuk Polsek yang mengalami kerusakan parah ada dua, yaitu Rupit dan Karang dapo. Sementara untuk Polsek yang lain belum ada laporan,” tegasnya.

Terpisah, Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga turut membantu mengamankan dan melakukan pendekatan persuasif terhadap tindak kerusuhan di Msui Rawas. Hal ini disampaikan Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Djauhari Agus Suradji. “Satu Batalion Infantri dari kesatuan 144 Curup Kodam II Sriwijaya dan Kodim setempat diterjunkan untuk mengamankan lokasi bentrok,” terangnya.

Tambahnya tak hanya itu, anggota TNI juga masuk ke perkampungan warga untuk melakukan pengamanamn dan pendekatan terhadap warga. "Anggota kita sudah ada ditengah masyarakat dan mengajak warga untuk tenang dan tidak melakukan aksi lagi,"terangnya.(gti)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Adat Kecam Perzinaan Bupati

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler