JAKARTA - Suasana panas pascainsiden pembubaran demonstrasi di Musi Rawas, Sumatera Selatan, membuat Mabes Polri mencari strategi untuk meredam situasi. Aparat mulai mendekati tokoh masyarakat setempat untuk ikut meredam emosi warga. Selain itu, Divpropam Mabes Polri mulai memeriksa sejumlah anggota polres dan polsek di Musi Rawas.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menyatakan, pihaknya saat ini sedang mengupayakan agar situasi bisa kembali kondusif. Jangan sampai aksi kekerasan berlanjut. "Informasi yang saya dapat, akses jalan yang diblokir sudah dibuka kembali kemarin (1/5)," terangnya.
Menurut dia, pendekatan yang dilakukan terhadap sejumlah tokoh masyarakat sudah mulai membuahkan hasil. Para tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan untuk menghentikan konflik. Sehingga, Mabes Polri saat ini tinggal fokus pada penyelidikan kasus tersebut dan memperbaiki mapolsek yang dirusak.
"Bagaimanapun juga, itu (mapolsek) merupakan fasilitas pelayanan publik dan sedang dicarikan solusinya agar pelayanan bisa berjalan kembali," tuturnya. Selain mapolsek, sejumlah kendaraan dinas dan patrol juga rusak berat akibat dibakar massa yang tersulut emosi setelah mendapati empat orang tewas.
Sementara itu, penyelidikan terhadap tewasnya empat warga akibat terjangan peluru polisi masih diselidiki Divpropam Mabes Polri. Hingga kemarin sore, setidaknya 17 anggota Polres dan Polsek di Musi Rawas telah diambil keterangan. Terutama, menyangkut kronologi unjuk rasa hingga proses pembubaran massa yang berujung tewasnya empat warga.
"Lalu misalnya, apakah penggunaan senjata api itu sudah tepat?" lanjut Boy. Jika terdapat hal-hal yang menyalahi prosedur, sangat mungkin para polisi yang terbukti terlibat akan terkena sanksi. Selain dugaan menyalahi prosedur, Mabes Polri juga memeriksa sejumlah saksi dan mencari alat bukti.
Terkait dengan uji balistik terhadap peluru yang menewaskan empat warga, Boy belum bisa memastikannya. Sebab, hasil uji laboratorium forensik maupun inafis masih berlangsung dan hingga kini belum ada ada laporan soal hasil uji tersebut.
Sebagaimana diberitakan, Mabes Polri menerjunkan tim ke Musi Rawas, Sumsel menyusul insiden pembubaran massa yang menewaskan empatt warga sipil. Tewasnya warga membuat massa makin emosi dan membakar tiga mapolsek. Pangkal persoalan tersebut adalah demonstrasi atas gagalnya pemekaran kabupaten Muratara. (byu)
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar menyatakan, pihaknya saat ini sedang mengupayakan agar situasi bisa kembali kondusif. Jangan sampai aksi kekerasan berlanjut. "Informasi yang saya dapat, akses jalan yang diblokir sudah dibuka kembali kemarin (1/5)," terangnya.
Menurut dia, pendekatan yang dilakukan terhadap sejumlah tokoh masyarakat sudah mulai membuahkan hasil. Para tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan untuk menghentikan konflik. Sehingga, Mabes Polri saat ini tinggal fokus pada penyelidikan kasus tersebut dan memperbaiki mapolsek yang dirusak.
"Bagaimanapun juga, itu (mapolsek) merupakan fasilitas pelayanan publik dan sedang dicarikan solusinya agar pelayanan bisa berjalan kembali," tuturnya. Selain mapolsek, sejumlah kendaraan dinas dan patrol juga rusak berat akibat dibakar massa yang tersulut emosi setelah mendapati empat orang tewas.
Sementara itu, penyelidikan terhadap tewasnya empat warga akibat terjangan peluru polisi masih diselidiki Divpropam Mabes Polri. Hingga kemarin sore, setidaknya 17 anggota Polres dan Polsek di Musi Rawas telah diambil keterangan. Terutama, menyangkut kronologi unjuk rasa hingga proses pembubaran massa yang berujung tewasnya empat warga.
"Lalu misalnya, apakah penggunaan senjata api itu sudah tepat?" lanjut Boy. Jika terdapat hal-hal yang menyalahi prosedur, sangat mungkin para polisi yang terbukti terlibat akan terkena sanksi. Selain dugaan menyalahi prosedur, Mabes Polri juga memeriksa sejumlah saksi dan mencari alat bukti.
Terkait dengan uji balistik terhadap peluru yang menewaskan empat warga, Boy belum bisa memastikannya. Sebab, hasil uji laboratorium forensik maupun inafis masih berlangsung dan hingga kini belum ada ada laporan soal hasil uji tersebut.
Sebagaimana diberitakan, Mabes Polri menerjunkan tim ke Musi Rawas, Sumsel menyusul insiden pembubaran massa yang menewaskan empatt warga sipil. Tewasnya warga membuat massa makin emosi dan membakar tiga mapolsek. Pangkal persoalan tersebut adalah demonstrasi atas gagalnya pemekaran kabupaten Muratara. (byu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerja UI Tuntut Alih Status Jadi PNS
Redaktur : Tim Redaksi