jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah merencanakan pembangunan perumahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri dilakukan dalam skal besar berupa rumah susun sederhana milik (Rusunami) atau apartemen.
Model ini diutamakan untuk wilayah perkotaan di seluruh Indonesia, dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan yang dekat dengan perkantoran atau akses transportasi massal seperti MRT atau LRT di Jakarta.
BACA JUGA: Jokowi Minta Penyediaan Rumah ASN, TNI, Polri, Dipercepat
Demikian dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/11).
Dikatakan Bambang, pilot project penyediaan perumahan bagi ASN, TNI dan Polri ini sudah berjalan di sejumlah kementerian dengan skema uang muka atau DP nol persen, dan masa pinjaman bisa sampai 30 tahun atau sampai usia pensiun
BACA JUGA: Komut PP Kunjungi Proyek Rusunami Jakabaring, Hasilnya?
Ke depan, kata Bambang, telah diputuskan dalam rapat terbatas dipimpin Presiden Jokowi, harus ada penguatan dan dukungan dari pemerintah agar beban ASN, TNI dan Polri menjadi lebih ringan.
Kedua, pemerintah ingin membangun dalam skala besar tapi bukan bersifat individu atau dalam sebuah kompleks perumahan. "Kami arahkan kompleks apartemen, rusunami, tidak landid house. Landid house mungkin bisa difasilitasi untuk daerah-daerah yang bukan perkotaan," jelas Bambang.
BACA JUGA: Ini Bocoran Syarat Membeli Rumah DP 0 Rupiah
Saat ini, skema pembiayan khusus bagi ASN, TNI dan Polri sedang dikaji, terutama adanya dukungan pemerintah untuk meringankan beban pinjaman atau cicilannya. Kemungkinan skemanya adalah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
Selain itu, dalam ratas juga diputuskan bahwa pemerintah mengupayakan penyediaan lahannya diutamakan milik negara yang dikelola kementerian atau lembaga, didorong menjadi perumahan atau rusunami bagi ASN, TNI dan Polri.
"Kami akan fokus di daerah perkotaan karena ini tidak hanya bicara ASN, TNI, Polri di Jakarta, tapi di seluruh Indoensia. Fokusnya pada lahan yang masih bisa dipakai untuk perumahan, rusunami," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program DP 0 Rupiah, Azas: Memangnya Masyarakat Bodoh?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam