Salah satunya ialah kondisi jalan yang masih buruk. Setidaknya, ada dua titik yang benar-benar menjadi perhatian Panpel. Yakni etape kedua yang melintasi Sinjunjung- Harau dan etape keenam yang melintasi Pariaman- Painan.
Di etape kedua, masih ada jembatan yang belum beres. Sementara, di etape keenam terkendala jalan sepanjang 5 km yang belum selesai diperbaiki.
Direktur Perlombaan Sondi Sampurno menyatakan, pihaknya memang sudah memastikan bahwa lintasan lomba akan selesai tepat waktu. Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat bahkan siap melakukan perbaikan kilat untuk menambal jalanan yang rusak itu.
"Saya sudah ketemu dengan kepala PU-nya. Beliau bilang besok (hari ini) akan melakukan survei terakhir. Artinya hari ini sudah mantap," terang Sondi kepada Jawa Pos kemarin (29/5).
Menurutnya, kendala tersebut salah satunya memang disebabkan banyaknya tender. Dengan begitu, para pemegang tender tersebut tak diberi target. Hal itu akan berbeda jika hanya satu pemegang tender yang mengerjakan proyek. Namun, setelah berkomunikais intensif, para pemegang tender tersebut akhirnya diberi deadline pengerjaannya.
TdS tahun ini terlihat lebih semarak dibanding musim lalu. Total ada 25 tim yang turun gelanggang. Jumlah itu terdiri dari delapan tim lokal dan 17 tim asing. Meski semarak, sebenarnya jumlah itu dianggap terlalu banyak. Sondi menyatakan, pihaknya sejatinya hanya menargetkan 20 peserta. Namun, Pemprov Sumbar ternyata berpikiran bahwa jika peserta banyak, maka lomba semakin bagus.
"Sebenarnya tidak seperti itu. Yang paling penting bukan kuantitas peserta. Tapi kualitasnya. Kejuaraan ini juga berbarengan dengan di Filipina, Jepang, dan Korsel. Jadinya tim-tim memang terpecah," ujar Sondi. (ru/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Rangga Korban Bobotoh Terakhir
Redaktur : Tim Redaksi