jpnn.com - JAKARTA-Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu mengaku siap apabila dirinya batal ditunjuk sebagai pendamping Capres Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang.
"Kalau tidak terpilih ora popo. Jadi, kita hadapi betul, kalau terlalu ambisi itu bisa stroke dan gila. Karena saya bukan orang yang mengejar jabatan, saya serahkan kepada Tuhan yang terbaik," ujarnya usai menghadiri diskusi bertajuk 'Ancaman Krisis Nasionalisme dan Krisis Sosial', yang digelar relawan pro Jokowi (Projo) di kantornya, Jalan Pancoran Timur, Perdatam, Jakarta, Rabu (30/4).
BACA JUGA: Mantan Pegawai Kemenlu Bantah Sering Minta Kuitansi Kosong
Di sisi lain, Ryamizard juga siap jika memang nanti diminta mendampingi Jokowi sebagai cawapresnya. "Itu amanah. Kalau memang diberikan amanah, kita bekerja dengan sebaik-baiknya, nyawa pun dikorbankan,"
Meski begitu, Ryamizard mengaku belum bertemu lagi dengan Jokowi maupun Megawati Soekarnoputri selaku pimpinan PDIP. "Sebelum Pileg saya sering bertemu, setelah itu beliau (Jokowi) sibuk. Jadi, belum bertemu lagi, dan saya tahu diri dong kan lagi sibuk-sibuk," katanya. (rmo/jpnn)
BACA JUGA: Menakertrans Sambut Baik Perayaan May Day dengan Bakti Sosial
BACA JUGA: Kans Batalnya Pileg Jangan Ditutup
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Sentil Jokowi di Musrenbangnas
Redaktur : Tim Redaksi