Ryan si Penjagal dari Jombang, Menari Topeng

Jumat, 17 Februari 2012 – 08:33 WIB
MENARI. Ferry Idham Heniansyah alias Ryan, terpidana mati kasus pembunuhan berantai saat menyambut Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sihabudin di Lapas Kesambi Kota Cirebon, Kamis (16/2). FOTO: ATIN UDHIATIN/RADAR CIREBON/JPNN

CIREBON – Ada dua penari pria melenggak-lenggok menyambut kedatangan Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sihabudin. Salah satu dari penari itu adalah Very Idham Henyansyah atau Ryan. Penjagal asal Jombang, Jawa Timur yang menjadi terpidana mati kasus pembunuhan berantai itu menyuguhkan pertunjukan tari topeng khas Cirebon di Lapas Kelas 1, Kesambi Baru, Kota Cirebon, Kamis (16/2).

Dalam pertunjukan yang cukup singkat itu, Ryan tampak menikmati tariannya, menggunakan kostum kuning ia menunjukan kepiawaiannya dalam seni tari. Di penghujung pertunjukan, Ryan mempersilakan mantan Kalapas Kesambi Kesambi itu untuk duduk di tempat yang telah disediakan.

Namun sikap santai saat menari berubah ketika para wartawan mendekati dirinya. Ia pun langsung berlari menuju sebuah ruang kesehatan, tanpa peduli dengan pertanyaan wartawan. Bahkan partner menarinya pingsan karena kecapean pun, dirinya tidak menggubris dan langsung menutup pintu ruang tersebut.

Roro Dwi Agustin, Kepala Seksi Binmas Lapas Kesambi menuturkan, penanpilan tari topeng tersebut memang sengaja dipersiapkkan pihaknya untuk menyambut Dirjen. “Kebetulan memang Ryan pandai menari. Dulu sebelum masuk Lapas juga Ryan sempat menari di Taman Mini Jakarta,” ungkapnya.

Roro mengatakan, Ryan berlatih selama satu bulan untuk pertunjukan tersebut. Ryan juga aktif dalam menekuni berbagai aktifitas. “Aktif di bidang kerohanian, karena memang dulu dia ditopang dengan background sekolah di jurusan Ilmu Dakwah. Tak hanya itu dia juga aktif di olah raga bulutangkis dan bola volli,” tandasnya.

Namun, lanjut Roro, kondisi psikologi Ryan memang sulit diterka. Pihaknya juga sangat berhati-hati ketika berkomunikasi dengan Ryan. “Kalau kami sengaja menanyakan hal yang ada sangkut pautnya dengan masa lalu  kehidupannya, kami sangat berhati hati. Kadang memang dia juga suka curhat, namun sebatas cerita saja, kami juga tidak bisa mengorek terlalu dalam apa yang tengah dia rasakan,” paparnya. (RC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Manado, Tiap Bulan Bertambah 5 Penderita AIDS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler