S dan MS Masuk Warung Bubur Sambil Menenteng Celurit, Banjir Darah

Jumat, 16 Juli 2021 – 15:28 WIB
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat menunjukan barang bukti berupa celurit yang digunakan pelaku S dan MS saat beraksi, Jumat (16/7). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polisi mengungkap aksi pembegalan sekelompok geng motor bernama Brutal di salah satu warung bubur, Jatikramat, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.

Aksi Geng Brutal tersebut sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Anies Gagal Carikan Rumah Sakit untuk Warga yang Butuh Perawatan, Tiba-tiba Ada yang Meninggal

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan aksi pembegalan tersebut terjadi pada 13 Juli 2021 sekitar pukul 04.30 WIB.

Geng motor tersebut berjumlah tujuh orang. Saat ini, polisi telah mengamankan dua pelaku utama yakni S dan MS dan seorang penadah berinisial D.

BACA JUGA: Mulai Malam Ini Tol Layang MBZ Ditutup, Kenapa?

Lima orang lainnya yang sudah diidentifikasi oleh polisi masih dalam pengejaran.

"Ada tiga yang kami amankan dan lima yang masih buron tetapi identitasnya sudah kami ketahui," kata Yusri saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (16/7).

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu lantas membeberkan kronologis kejadian.

Mulanya, pada pukul 04.30 WIB Geng Brutal tersebut mendatangi warung bubur di daerah Jatikramat, Jatiasih.

Saat beraksi, pelaku S dan MS yang masing-masing membawa sebilah celurit masuk ke dalam warung sedangkan lima orang lainnya menunggu di luar.

"Kedua orang tersebut langsung mangambil kotak amal yang ada di warung yang berisi sekitar Rp800 ribu," ujar Yusri.

Tak hanya itu, kedua pelaku juga mengambil ponsel milik seorang pelanggan warung tersebut.

Lantaran tak menerima, korban sempat melawan tetapi pelaku S membacok dengan sebilah celurit ke dada korban hingga meninggal dunia meski sempat dibawa ke rumah sakit.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengamankan dua pelaku tersebut dan seorang penadah.

"Pertama kami amankan saat itu adalah saudara D penadah pada 13 Juli, kemudian MS dan S pada 14 Juli," tutur Yusri. (mcr3/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler