Saan Beri Klarifikasi soal Tudingan Nazaruddin

Terkait Pertemuan di Rumah Menakertrans untuk Bahas Proyek PLTS

Rabu, 26 September 2012 – 11:46 WIB
JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustofa dalam pengembangan kasus dugaan korupsi proyek PLTS di Kemenakertrans 2007/2008 dengan tersangka Neneng Sri Wahyuni.

Saan diperiksa setelah suami Neneng, M Nazaruddin kembali "bernyanyi" usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus ini beberapa waktu lalu. Saat itu Nazaruddin membeberkan keterlibatan mantan Menakertrans Erman Suparno, Anas Urbaningrum dan Saan Mustofa pada proyek PLTS tersebut.

Saan sudah tiba sekitar pukul 10.15 WIB. Pria yang dikenal dekat dengan Anas itu datang sendirian memenuhi panggilan penyidik KPK. Namun dia mengaku tidak mengetahui kasus PLTS di Kemenakertrans. "Saya diminta klarifikasi soal PLTS. Saya nggak ngerti karena panggilannya cuma diminta keterangan soal PLTS," ujar Saan saat tiba di gedung KPK, Rabu (26/9).

Saan yang ditanya soal adanya pertemuan antara dirinya dengan Menakertrans saat itu, Erman Suparno, Anas Urbaningrum dan Nazarudidn untuk membahas proyek PLTS, langsung membantah tudingan itu.  "Saya gak pernah ketemu sama Erman, kenal saja enggak. Jangankan ngerti, ngebayangin aja enggak saya. Ini kan 2008 ya, jadi gak ngerti, gak paham soal konteks PLTS," jawabnya.

Meski membantah, Saan mengaku tetap menghormati proses hukum yang sedang dilakukan KPK terkait PLTS. Karenanya Saan memilih memenuhi panggilan KPK.

"Klarifikasi aja. Sebagai bentuk penghormatan dan perhargaan terhadap upaya pmberantasan korupsi saya datang saja. Walaupun saya tidak paham sama sekali dan tidak ada bayangan sama sekali," pungkasnya.

Sebelumnya Nazaruddin usai diperiksa KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek PLTS tahun 2007/2008, beberapa waktu lalu, menyebut adanya pertemuan di rumah Erman untuk mengatur proyek di Kemenakertrans. "Ya banyak pejabat Depnaker yang terima uang, termasuk ada uang tadi yang mengalir juga ke Menteri," ungkap Nazar.

Mantan Bendahara Umum PD itu juga membeber peran Anas. "Anas yang mengatur semua di proyek PLTS mulai dari anggarannya turun. Semua sudah saya ceritakan sama penyidik KPK. Biar penyidik KPK yang lebih mendalamin lah tentang kasus itu," terangnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Salah Tangkap 3 Orang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler