Saat Peringatan Hari Pancasila, Ketua DPR Serukan Gotong Royong Berskala Besar

Senin, 01 Juni 2020 – 14:35 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020 secara virtual dari rumah dinas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

“Saya bertugas membacakan naskah Pembukaan UUD 1945 sebagai bagian dari rangkaian upacara yang diikuti Presiden Joko Widodo dan seluruh pimpinan Lembaga Negara,” kata Puan Maharani. 

BACA JUGA: Ini Kata Jokowi di Hari Lahir Pancasila

Menurut Puan, 75 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno berpidato di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK).

Bung Karno di dalam pidatonya memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara kita Indonesia.

BACA JUGA: Pancasila dan Gotong Royong Bangsa Menghadapi Pandemi Covid-19

“Itu alasan tanggal 1 Juni dinyatakan sebagai Hari Lahir Pancasila,” kata cucu Bung Karno itu.

Lebih lanjut, Puan menjelaskan Bung Karno di dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 menjelaskan bahwa intisari dari Pancasila adalah gotong royong.

BACA JUGA: Selamat Hari Pancasila, Saatnya Menyebar Spirit Pembebasan demi Keadilan Sosial

Menurut Puan, gotong royong dijelaskan Soekarno sebagai suatu paham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan. Gotong royong menggambarkan satu usaha, satu amal dan satu pekerjaan.

Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama.

“Amal semua buat kepentingan bersama. Keringat bersama buat kebahagiaan bersama.

Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama. Itulah gotong royong. Gotong royong adalah jiwa bangsa Indonesia, jiwa persaudaraan, jiwa kekeluargaan, jiwa kerja bersama,” kata Puan mengutip salah satu bagian pidato Bung Karno.

Saat ini, menurut Puan, kita bersama sedang menghadapi Pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada aspek kesehatandan juga telah melumpuhkan seluruh aktivitas masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, budaya, bahkan kegiatan bersama keagamaan.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan penanggulangan Pandemi Covid-19 membutuhkan kerja bersama, gotong royong dari semua komponen bangsa, baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat.

“Alhamdulillah, dalam menghadapi Pandemi Covid-19, saya melihat jiwa gotong royong yang terpancar di tengah rakyat Indonesia,” katanya.

Puan mencontohkan, di Cimahi, Jawa Barat ada antar tetangganya rukun membantu menyediakan makanan untuk salah satu warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri karena dinyatakan positif terjangkiti corona.

“Lalu ada di Desa Jambanan, Sragen, Jawa Tengah, saya melihat beritanya ketika salah satu warga desa kembali ke rumah setelah dinyatakan sembuh dari Virus Corona. Para warga desa menyambutnya dengan meriah, sudah seperti acara syukuran.

“Di daerah pemilihan saya yang meliputi Solo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, juga banyak terjadi antarwarga saling membantu bersama-sama menghadapi dampak sosial ekonomi dari Pandemi Covid-19,” katanya.

Puan mengakui, untuk melawan Covid-19, kita jangan hanya terpaku pada istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar tetapi yang Indonesia juga butuhkan saat ini adalah Gotong Royong Berskala Besar.

“Saya tekankan kembali, Indonesia saat ini butuh Gotong Royong Berskala Besar,” katanya.

Menurutnya, sebagai bagian dari Gotong Royong Berskala Besar, menurut Puan, DPR RI selama beberapa bulan terakhir memfokuskan tugas konstitusional dalam melawan Covid-19 melalui Fungsi Pengawasan, Fungsi Anggaran, dan Fungsi Legislasi DPR.

“Lebih dari 150 rapat DPR RI pada masa persidangan periode 30 Maret 2020 hingga 12 Mei 2020 berkaitan dengan penanggulangan Covid-19 dan dampaknya,” katanya.

Sebagai bagian dari menjalankan fungsi pengawasan, kata Puan, DPR RI mengingatkan Pemerintah agar tidak terburu-buru dalam melaksanakan The New Normal agar tidak memunculkan kebingungan baru di masyarakat.

“Diperlukan prakondisi dan protokol yang dipahami bersama dengan masyarakat, sebab rincian New Normal untuk setiap jenis kegiatan dan wilayah tentu berbeda-beda,” kata Puan Maharani.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler