jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkap alasan penjualan dua eks KRI, yakni KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514.
Hal ini diungkapkan Menhan Prabowo saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan KSAL Laksama Yudo Margono, Kamis (27/1).
"Pada kesempatan ini akan kami sampaikan kronologi terkait permohonan penghapusan dengan mekanisme pemindahtanganan lelang dari KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514 buatan Korea tahun 1980," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan TNI AL lantas membuat tim penelitian untuk mencermati kondisi kapal tersebut.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkap kondisi kapal buatan Korea pada 1980 itu sudah keropos dan beberapa alat navigasi tidak bisa digunakan.
"Secara teknis bahwa kondisi material tidak layak digunakan dan perpipaan banyak yang keropos," ujar Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo juga mengatakan kondisi mesin, listrik, dan peralatan navigasi tidak bisa digunakan lagi dan tidak efisien jika diperbaiki.
"Permesinan, kelistrikan, peralatan navigasi komunikasi dan instrumen di anjungan sudah tidak bisa digunakan lagi. Kondisi platform tidak layak digunakan serta tidak efisien untuk diperbaiki atau di-replacement," ungkapnya.
Rencana penjualan dua kapal perang tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang memimpin Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III DPR tahun 2021-2022, Selasa (11/1).
Kedua kapal perang yang akan dijual tersebut yakni KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513.
"Surat Nomor R52 Pres 10 2021 tertanggal 29 Oktober 2021 hal permohonan persetujuan penjualan barang milik negara berupa Kapal KRI Teluk Mandar 514 dan Kapal KRI Teluk Penyu 513 pada Kementerian Pertahanan," kata Muhaimin Iskandar saat memimpin rapat paripurna DPR.(mcr8/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA JUGA: Ancaman di Natuna Utara Meningkat, Menhan Prabowo Luncurkan Kapal Perang Baru
Redaktur : Friederich
Reporter : Kenny Kurnia Putra