jpnn.com - MAKASSAR - Peran pendamping spitual ternyata juga dibutuhkan untuk membantu kesembuhan pasien. Termasuk saat pasien menghadapi sakratul maut.
Demikian yang disampaikan pendamping spritual Stanford Hospital USA, Mr Kamal Abu Shamsieh saat jadi pembicara dalam workshoop di Federation of Islamic Medical Association (FIMA) di Hotel Clarion, Sabtu (15/8). Menurutnya, peran pendamping spiritual lebih pada untuk mengetahu kebutuhan utama pasien.
"Kita tidak boleh langsung bertanya apakah pasien itu salat atau tidak. Namun kita harus tanyakan dulu apa keluhannya dan bagaimana kesehariannya, sehinngga pasien akan lebih terbuka," ujar Kamal .
Begitupun ketika menghadapi keluarga yang tiba-tiba ingin memmbawa pasien pulang dengan alasan tidak bisa lagi sembuh. Seorang ustaz harus bisa mendekatinya dengan berbicara kepadanya dari hati ke hati.
"Dalam menjalankan tugasnya seorang ustaz harus bisa berkordinasi dengan dokter atau perawat yang menangani pasien tersebut. Hal ini penting karena kerjasama dengan tenaga medis akan membantu proses penyembuhan pasien," ungkapnya.
Ustaz Ishaq Shamad yang turut hadir dalam workshop tersebut mengatakan, peranan ustaz sangatlah diperlukan bagi pasien. Hanya saja di Indonesia utamanya Makassar ustaz hanya berperan parsial atau lebih ketika pasien sudah sakratul maut.
"Harusnya ada tim khusus seperti di Amerika dan Malaysia. Di sana ustaz diperbantukan dalam penanganan pasien lebih banyak dan ada tim khususnya," ujar Sekertaris Umum IMMIM ini.(mp8/iad)
BACA JUGA: Reydonnyzar Moenek Dilantik jadi Penjabat Gubernur Sumbar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alamak, Parah Oknum PNS Ini Tega sampai 15 Tahun Tak Nafkahi Istri
Redaktur : Tim Redaksi