Saat Trump Lebih Memilih YouTube Ketimbang Konpers

Rabu, 23 November 2016 – 09:29 WIB
PM Jepang Shinzo Abe saat bertemu Donald Trump. Foto: reuters

jpnn.com - WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tampaknya masih alergi dengan media. Trump memilih mengumumkan agenda seratus hari pertamanya sebagai presiden nanti, lewat YouTube, bukan mengadakan konferensi pers (konpers).

Sejak menang pilpres, pria 70 tahun itu memang cenderung menghindar dari jurnalis.

BACA JUGA: Dua Ular Besar Dijatuhkan ke Badan Pacar yang Sedang Terlelap

Salah satu isu prioritas yang dia ungkapkan ialah membatalkan kesepakatan dagang Trans-Pacific Partnership (TPP). Tampaknya, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe gagal memengaruhi Trump dalam pertemuan perdana mereka pekan lalu. ’’Seluruh agenda (pemerintahan) saya akan berlandasan satu prinsip sederhana: utamakan Amerika,’’ papar Trump pada Senin waktu setempat (21/11).

Karena menganggap TPP hanya akan menguntungkan sekutunya di Asia, sang presiden terpilih sudah ancang-ancang untuk menarik diri dari kesepakatan itu. Begitu dilantik menjadi presiden, Trump berjanji akan menarik AS dari TPP.

BACA JUGA: Saat Hendak Ucapkan Janji Suci, Tiba-tiba Kekasih Gelap Datang, Oh...

Sesuai dengan janjinya untuk membentuk pemerintahan yang padat dan efisien, Trump akan mengeliminasi dua peraturan setiap menciptakan satu peraturan baru. Namun, belum jelas peraturan apa saja yang hendak dia coret. Obamacare yang selama kampanye selalu dia sebut sebagai salah satu mekanisme layak hapus pun kini malah dia pertahankan. ’’Kami akan merombaknya dan menjadikannya lebih efektif dan tepat sasaran,’’ ujarnya

Prioritas lain yang berusaha dia wujudkan ialah membersihkan pemerintahannya dari para pelobi. Kebijakan tersebut langsung memantik protes. Sebab, ada beberapa pelobi dalam tim transisi sang pemilik Trump Tower itu. ’’Kami melarang keras seorang pejabat eksekutif pemerintahan menjadi pelobi sampai sedikitnya lima tahun setelah dia lengser dari jabatan,’’ terang Trump.

BACA JUGA: 1.250 Rumah Dibakar, 100 Tewas, 400 Orang Ditangkap

Dalam video tersebut, bapak lima anak itu menegaskan bahwa seluruh prioritas utama agenda pemerintahan akan diterapkan sejak hari pertama dirinya dilantik. ’’Itu cara kami untuk mereformasi pemerintahan dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan rakyat,’’ tandas Trump.

Sementara itu, sebagai pengganti TPP, Trump bakal melawat ke negara-negara Asia untuk membahas langsung kerja sama bilateral di bidang perdagangan. ’’Cara itu akan lebih efektif untuk mengembalikan industri dan lapangan kerja ke Amerika,’’ paparnya. Menciptakan lapangan kerja dan menyerap sebanyak mungkin pengangguran di AS adalah salah satu janji kampanye Trump.

Kemarin (22/11) rencana Trump itu menjalarkan keresahan di hati para pemimpin Asia. Salah seorang di antara mereka, PM Jepang Shinzo Abe. ’’TPP tanpa AS tidak akan punya arti,’’ ujarnya.

Kekecewaan yang sama diungkapkan Matthias Helble, ekonom riset pada Asian Development Bank Institute di Kota Tokyo. Dia menganggap pertemuan bilateral dua negara untuk membahas kerja sama sebagai kemunduran.

Sementara itu, Trump tiba-tiba membatalkan rencana pertemuannya dengan jajaran petinggi dan direktur eksekutif The New York Times kemarin. Tidak ada keterangan resmi tentang pembatalan itu. Yang jelas, Trump membatalkan rencana tersebut lewat Twitter.

Alasannya, koran terlaris NYC itu secara mendadak mengubah syarat dan kesepakatan yang tercapai sebelumnya. Namun, koran itu membantah semuanya. (afp/reuters/cnn/bbc/hep/c4/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas Kizi TNI Bantu Masyarakat Lokal Afrika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler