Saat Uje Dikubur, Kain Kafan Ayahnya Terlihat

Sabtu, 27 April 2013 – 06:16 WIB
Pipik Dian Irawati, Istri Almarhum Ustadz Jeffry Al Buchori (Uje) memeluk foto almarhum di kediamannya di Perumahan Bukit Mas, Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Jumat (26/4). Uje meninggal karena kecelakaan sepeda motor yang dikendarainya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Foto: Miladi Ahmad Cemol/Tangerang Ekspres/JPNN
JAKARTA - Bangsa Indonesia kembali kehilangan ulama. Dai kondang Jeffry al Buchori meninggal dunia Jumat (26/4) dini hari, tidak lama setelah mengalami kecelakaan motor di kawasan Pondok Indah, Jakarta. Dai yang akrab dipanggil Uje itu sempat dirawat di RS pondok Indah, Jakarta, namun nyawanya tidak tertolong.
     
Kabar kematian ustad muda yang dijuluki ustad gaul ini tentu saja mengagetkan. Terlebih untuk istrinya Pipik Dian Irawati dan keempat anak mereka. Mereka tidak menyangka Uje akan pergi di usia yang masih terbilang muda. Isak tangis pun mengiringi kedatangan jenazah Uje di kediamannya di Bukit Mas Narmada III Bintaro, Rempoa, Tangerang
      
Sejak pagi, ratusan pelayat silih berganti datang ke rumah duka, tidak lama setelah kabar wafatnya Uje tersebar. Menjelang siang, jenazah Uje dibawa ke Masjid Istiqlal. Usai salat jumat, ribuan jamaah menyalatkan jenazah da"i bersuara merdu itu.
      
Usai disalatkan, jenazah Uje dibawa ke TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat untuk dikebumikan. Uje dimakamkan bersebelahan dengan makam ayahnya, H. Ismalid Modal, yang sudah meninggal 21 tahun lalu. Banyak sekali orang yang datang ke TPU tersebut. Mereka semua ingin melihat dan mengantarkan Uje ke tempat peristirahatan terakhirnya. Saking banyaknya pelayat, jalanan di sepanjang Jalan K.H. Mas Mansyur macet.
      
Di antara ribuan pelayat itu tampak sejumlah artis maupun ulama yang hadir mengantar kepergian Uje untuk selama-lamanya. Seperti Ungu, Teuku Wisnu, Opick, Nuri Maulida, dan sejumlah artis lain.
       
Mengenai tempat pemakaman, pihak keluarga memang menginginkan agar almarhum dimakamkan disebelah makam ayahnya. Kebetulan, di situ adalah makam keluarga Uje. Selain ayah, ada juga makam kakeknya. Namun ketika tanah untuk makam Uje digali, petugas makam hanya bisa menggali hingga 1,2 meter saja.
      
Sebab di kedalaman itu masih terlihat kain kafan milik mendiang ayah Uje. "Itu masih ada kafan almarhum ayahnya Uje. Itu terlihat kan," kata petugas sambil menunjukkan tiga bagian yang memperlihatkan kain kafan yang sudah berwarna cokelat. Menurut petugas itu,  jika digali lebih dalam lagi, dikhawatirkan makam ayahnya akan ambrol.
      
"Jadi bisanya segini. Nanti jenasah Uje diletakkan di sini. Agak di atas ayahnya," lanjut petugas tersebut.

Sekitar pukul 14.30 jenasah tiba di pemakaman. Rombongan jenasah sempat kesulitan menuju liang lahat. Sebab ribuan orang sudah memadati area pemakaman. Dan banyak yang mendekat mengelilingi liang. Tenda yang menaungi liang pun sampai bergoyang mau rubuh. (jan/byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obati Rindu, Alex dan Novita Saling Menyuapi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler