Saatnya Mental yang Bicara

Sabtu, 25 Mei 2013 – 08:47 WIB
LONDON--Bagi dua tim yang telah empat kali bertemu sepanjang musim ini, temanya hanya satu: tahu sama tahu. Ditambah rivalitas sengit dalam dua musim terakhir, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen sangat mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Tetapi, duel kedua tim di Stadion Wembley, London, dini hari nanti (siaran langsung SCTV kickoff 01.45 WIB) memiliki atmosfer berbeda. Itu karena Dortmund dan Bayern tak lagi berhadapan di ajang domestik, melainkan ajang bergengsi, final Liga Champions.

Bayern, sekalipun running scared menyusul kegagalan dua final terakhir (edisi 2010 dan 2012), tetap favorit. Die Roten " julukan Bayern " bakal mengusung catatan tak terkalahkan (2 menang, 2 seri) atas Dortmund musim ini. Bayern juga bermain ekselen dengan menyapu bersih dua leg saat menyingkirkan Juventus (di perempat final) dan Barcelona (semifinal).

Der trainer Bayern Jupp Heynckes menyebut timnya berada dalam kondisi terbaik. "Kami lebih kuat ketimbang musim-musim sebelumnya dan kami sangat fokus. Itu sangat penting bagi tim yang akan berlaga di partai final," kata pelatih yang menjalani laga perpisahan bersama Die Roten itu kepada Bild.

"Bagi saya, faktor yang menentukan dalam final adalah setiap pemain bekerja keras dan saling menutup ruang rekan setim saat kehilangan bola. Jika kami bermain dengan potensi yang kami miliki, tak akan ada yang bisa mengalahkan kami," sahut pemain jangkar Bayern Bastian Schweinsteiger seperti dikutip Sky Sports.

Kapten Dortmund Sebastian Kehl tak mau kalah. Kehl menganggap faktor krusial dalam final dini hari nanti adalah mental. Dan, Die Schwarzgelben (sebutan Dortmund) dianggap Kehl lebih baik dari Bayern untuk urusan tersebut.

"Kami tidak selalu kalah dalam setiap pertemuan dengan Bayern musim ini. Hal itu menunjukkan bahwa cara bermain kami bisa menyulitkan Bayern dan mereka saya yakin memberikan respek sangat besar kepada kami," kata Kehl di situs resmi UEFA.

Sedangkan der trainer Juergen Klopp masih menutup rapat strategi timnya minus Mario Goetze yang diklaim masih cedera hamstring. Selain bisa menggeser winger Marco Reus ke tengah atau di belakang Robert Lewandowski, Klopp memiliki opsi mendorong Ilkay Guendogan.

Kubu Bayern menganggap absenya Goetze mereduksi kekuatan Bayern. Tapi, tidak bagi Kevin Grosskreutz. Dia adalah pemain yang difavoritkan mengisi satu tempat di starting eleven Dortmund yang ditinggalkan Goetze. "Kami pernah mengalahkan Bayern sebelumnya tanpa Mario (Goetze)," kata Grosskreutz kepada Reuters.

Goetze yang musim depan membelot ke Bayern itu sejatinya lebih baik absen ketimbang turun. Sebab, seandainya bermain bagus, Dortmund akan menuduhnya mencari muka di hadapan Bayern. Sebaliknya, seandainya bermain buruk, dia sudah pasti dicela habis-habisan karena motivasinya terbelah. (dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persegres Tambah Daya Gedor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler